
Vakansiinfo – Lembur Urang, Kampung Kita Nusantara kembali menggelar Nyawang Bulan Kidung Rahayu yang telah memasuki edisi ke 9. Acara ini di selenggarakan di Bale Tumaritis, Balong Kabayan, Kampung Ciranjang Pamoyanan Bogor pada Jumat 23 Februari 2024.
Jalannya acara di mulai dengan diskusi budaya, olah rasa dan doa bersama untuk kebaikan bangsa, sukses di pandu oleh MC Yayat Duriyat. Berkolaborasi dengan grup Seni Sunda Kiwari Tulang Bajing yang di pimpin oleh Madun. Kegiatan ini di sajikan dengan berbagai bentuk sajian seni tradisi Sunda.
Kidung bubuka yang di lantunkan Tulang Bajing dalam langgam Laras pelog kidung Sunda mengawali jalannya acara. Kidung yang menceritakan rasa syukur serta puja puji pada Yang Maha Kuasa menciptakan suasana ketentraman hati serta kesadaran untuk kembali pada alam, pada kehidupan, menebar cinta kasih serupa matahari menyinari bumi, serupa sifat Yang Maha Esa mencintai makhluknya.
Asep Kabayan sebagai pemilik Balong Kabayan menyampaikan arti pentingnya nila-nilai luhur ajaran kasundaan. Yang sebenarnya mampu menjadi rujukan nilai untuk menciptakan kehidupan yang ideal. Silih asah, silih asih, silih asuh, silih wangi sebagai kekuatan cinta dalam menjaga kehidupan yang damai, tentram dan saling memuliakan.
“Kegiatan serupa ini harus terus di jalankan sebagai upaya pengingat kita untuk menghargai peninggalan para leluhur yang agung. Mengkaji dan mengujinya dalam kehidupan nyata untuk mewujudkan hidup yang lebih baik, lebih mensejahterakan dan membawa kebahagiaan lahir batin.” Ungkapnya.
Dalam sesi diskusi Arifah selaku Reality komuniti mengipas tentang perkara cinta kasih. “Kita tidak akan bisa menyuburkan cinta pada sesama jika belum mampu menyemai cinta kasih dalam diri. Mencintai diri adalah modalitas untuk mencintai sesama hidup.” Jelasnya.
Yang menarik dalam kegiatan Nyawang Bulan Kidung Rahayu kali ini adalah, di mana kang Yayat mempraktikkan dan mengajak pengunjung cara membuat alat permainan “buhun” anak-anak dari benda-benda di sekitar kita. Seperti daun salak menjadi alat musik, daun singkong menjadi baling-baling dan kalung.
Tampil pula spontanitas dari para peserta kegiatan. Heri Cokro yang merupakan penggiat literasi, ikut serta membacakan puisi karyanya yang berjudul “Lawan”. lagu-lagu dan musik bernuansa etnik yang mempersatukan semua dalam rasa cinta yang mendalam.
Bapak Sapto selaku pemerhati budaya menutup kegiatan ini dengan refleksi dan doa bersama.
Nyawang Bulan Kidung Rahayu edisi 9 ini juga di hadiri Bapak Jaya, Pemerhati Budaya. Indra jaya, Panca olah Institute, Marthin penggiat kopi budaya, Sutan, cisadane resik. Seli Katumbiri Resort, Asep Adipurna, Roocoon living dan kawan media.
(Mur)