Ming. Sep 7th, 2025

Semangat Tradisi dan Kebersamaan Warnai Peringatan Hari Jadi Bogor ke-543 di Kecamatan Cijeruk

Semangat Tradisi dan Kebersamaan Warnai Peringatan Hari Jadi Bogor ke-543 di Kecamatan Cijeruk

Vakansiinfo – Melaksanakan Upacara Hari Jadi Bogor (HJB) Ke-543 dengan upacara dan beragam kegiatan lomba di lapangan Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor menjadi kegiatan rutin sebagai tanda syukur atas anugrah Alloh atas bumi yang subur, indah dan tentram.

Ribuan warga dari 9 desa di wilayah Cijeruk selalu aktif berpartisipasi dengan beragam ekspresi. Mulai dari kegiatan syukuran dan pengajian, olah raga, kesehatan, gotong royong hingga lomba antar desa.

Seperti hari hari itu (Selasa, 3 Juni 2025) lalu, sejak pagi buta warga tiap desa menyiapkan arak-arakan Dongdang dengan semangat. Paras gembira terpancar dari aneka busana yang mereka kenakan, busana ciri khas kasundaan. Seperti kebaya, baju pangsi, iket kepala, alat musik tradisional, drum band, hingga aksi teatrikal menambah semarak pawai di dongdang pagi itu.

Mereka mengatur barisan dengan teratur sesuai desanya masing-masing. Menyanyikan lagu, memeriahkan yel-yel semangat, berjoget dengan gembira mengiringi Dongdang kreasi yang berisi aneka macam hasil bumi, racikan kuliner, dan inovasi kerajinan kebanggaan desanya.

Kegiatan ini, jika di kemas secara profesional tentu akan lebih menarik dan menjadi event tahunan yang bisa menjadi momen ikonik kecamatan Cijeruk. Akan tetapi walau terlihat spontan tapi tidak mengurangi kemeriahan kegiatan tersebut.

Semangat Tradisi dan Kebersamaan Warnai Peringatan Hari Jadi Bogor ke-543 di Kecamatan Cijeruk

Sampai di lapangan Kecamatan, tampak warga yang turut mengikuti upacara HJB tampak antusias menyambut kedatangan pawai Dongdang tersebut. Di sana sudah tersaji tenda- tenda UMKM, yang terdiri dari tenda kuliner, jajanan tradisional, hasil kerajinan tangan dan produk kreatif masyarakat Cijeruk. Yang semuanya di jual dengan harga miring subsidi pemerintah kecamatan Cijeruk.

Baca Juga  Diara Carrisa Lamando, Si Bintang Muda Indonesia Siap Berlaga di Ajang Internasional Taiwan 2025

Tampak tarian kreasi baru dari SMAN 1 Cijeruk tampil apik, paskibra yang berdandan rapi, Pramuka, jarang taruna, kader PKK, gerakan literasi, hansip, satpol pp dan aparat TNI POLRI dan masyarakat berpadu satu membangun konfigurasi upacara HJB yang khidmat dan menarik.

HJB kali ini mengusung tema “Sacangred Pageuh, Sagokej Pangkek, Ngarojong Pangwangunan Kabupaten Bogor” memang mengankan hadirnya semangat kebersamaan, kerukunan, keguyuban dan tekad bersama untuk membangun daerah yang dicintai seluruh warga.

Selepas upacara kegiatan dilanjutkan dengan lomba-lomba asik seperti lomba bakuak, boyboyan, Enggrang, galah yang semuanya adalah bentuk permainan tradisional yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, ketahanan fisik, keuletan, kecakapan dan kegembiraan yang harus tetap dilestarikan dan dikembangkan.

Acara kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh camat Cijeruk bersama aparatur pemerintah bersama para tokoh masyarakat.

Semangat Tradisi dan Kebersamaan Warnai Peringatan Hari Jadi Bogor ke-543 di Kecamatan Cijeruk

Tentang Dongdang

Sejarah Dongdang berakar dari tradisi masyarakat agraris di daerah Sunda (Jawa Barat), khususnya yang berkaitan dengan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan berkah alam. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu, sebelum masuknya agama-agama besar, dan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk di pengaruhi oleh unsur Islam dan budaya lokal lainnya.

Asal-usul dan Fungsi Awal

Pada masa awal, dongdang merupakan alat angkut tradisional berupa tandu atau usungan yang di buat dari bambu dan kayu. Fungsinya adalah untuk membawa hasil bumi seperti padi, buah-buahan, sayuran, dan sesaji ke tempat upacara adat atau ke tempat ibadah.
Namun seiring waktu, dongdang tidak hanya menjadi alat angkut, tapi juga simbol budaya yang sarat makna:

  • Simbol syukur dan persembahan atas panen yang melimpah.
  • Simbol gotong royong karena dongdang dibuat dan diusung secara bersama-sama.
  • Simbol kemakmuran, karena dihiasi dengan hasil bumi dan hiasan meriah.
Baca Juga  Resep Som Tam Seafood Thailand, Ledakan Rasa di Lidah Jadi Incaran Pencinta Kuliner di Indonesia
Dongdang dalam Tradisi dan Upacara

Salah satu bentuk pelestarian dongdang yang masih bisa di lihat saat ini adalah dalam tradisi helaran atau arak-arakan dongdang, seperti:

  • Ngaruat Bumi di beberapa daerah di Jawa Barat.
  • Seren Taun di Kuningan atau Ciptagelar, Sukabumi.
  • Festival Dongdang di Kabupaten Garut, yang rutin di adakan sebagai bagian dari Hari Jadi Kabupaten.

Dalam acara seperti ini, dongdang di hias megah dan di bawa beramai-ramai keliling kampung atau kota. Biasanya dongdang membawa hasil bumi dan kadang di bentuk menyerupai bangunan atau simbol tertentu (misalnya masjid, hewan, tokoh adat, dll).

Perubahan Zaman

Meski fungsinya bergeser dari sakral ke seremonial atau hiburan budaya, dongdang tetap menyimpan nilai-nilai penting:

  • Melestarikan budaya lokal.
  • Menumbuhkan kebersamaan dan solidaritas sosial.
  • Mengajarkan rasa syukur dan penghargaan terhadap alam.

Oleh Heri Cokro
Disusun dari berbagai sumber

(Red)

Related Post