
VakansiInfo – Ketika bicara tentang Iron Maiden, banyak orang akan menyebut maskot ikonik Eddie, vokal Bruce Dickinson, atau solo gitar kembar yang menggila. Tapi di balik kejayaan band ini, ada satu otak, jiwa, dan tangan besi yang konsisten menggerakkan mesin: Steve Harris.
Dialah founder, penulis lagu utama, bassis, produser, bahkan kadang ikut menyutradarai video musik band ini. Singkatnya: tanpa Steve Harris, Iron Maiden mungkin hanya legenda yang tak pernah lahir.
Dari Mimpi Sepak Bola ke Panggung Metal Dunia
Steve Harris muda awalnya bercita-cita jadi pemain bola profesional. Ia sempat hampir bergabung dengan West Ham United (yang kini jadi ciri khas logo pada bass dan aksinya di panggung). Tapi gairahnya berubah arah saat ia menemukan musik hard rock dan progressive rock seperti Genesis, Yes, dan Wishbone Ash.
Pada tahun 1975, di usia 19 tahun, ia membentuk band bernama Iron Maiden. Dengan semangat DIY (Do-It-Yourself) yang kuat, ia mengelola sendiri segalanya—dari manajemen, pencarian personel, hingga strategi panggung.
Bass yang Jadi Mesin Utama
Steve Harris punya gaya main bass yang sangat khas: galloping bass—pukulan ritmis cepat yang seperti derap kuda. Dengarkan lagu seperti:
- The Trooper
- Run to the Hills
- Hallowed Be Thy Name
…dan kamu akan tahu betapa dominannya suara bass dalam lagu Iron Maiden—bukan sekadar latar, tapi jantung irama.
Bahkan banyak fans dan musisi sepakat:
“Steve Harris adalah satu dari sedikit bassis yang bisa ‘memimpin’ sebuah band metal.”
Penulis Lirik & Konseptor Epik
Selain mahir di atas panggung, Harris juga menulis sebagian besar lirik Maiden—penuh sejarah, literatur, dan filosofi.
Contohnya:
- Alexander the Great → sejarah penakluk legendaris
- Rime of the Ancient Mariner → diadaptasi dari puisi epik karya Samuel Taylor Coleridge
- The Number of the Beast → menyentil paranoia religius masyarakat
Ia menciptakan album konsep, menyusun setlist penuh alur, bahkan mengatur panggung dengan nuansa teaterik. Iron Maiden bukan sekadar konser—mereka menyajikan pengalaman epik.
Disiplin Militer & Dedikasi Gila
Steve Harris dikenal sangat disiplin dan punya visi kuat. Ia menjaga kualitas Iron Maiden tetap tinggi bahkan setelah lebih dari 40 tahun:
- Tur keliling dunia dengan Ed Force One, pesawat pribadi yang dikemudikan sendiri oleh Bruce Dickinson
- Konsisten merilis album berkualitas seperti Brave New World, The Book of Souls, hingga Senjutsu (2021)
- Tetap aktif dan energik, bahkan mendirikan proyek solo: British Lion
Warisan Tak Terbantahkan
Dengan total penjualan lebih dari 100 juta album, ratusan konser stadion, dan fanatik global lintas generasi, Steve Harris bukan hanya legenda Iron Maiden, tapi arsitek heavy metal modern.
Ia di akui sebagai:
- Salah satu bassis terbaik sepanjang masa (Bass Player Magazine, Loudwire)
- Penulis lagu metal paling konsisten dan visioner
- Simbol dedikasi, kerja keras, dan kreativitas tanpa kompromi
Steve Harris adalah sosok langka—seniman dan manajer dalam satu tubuh. Ia tidak hanya menciptakan suara, tapi menghidupkan semesta yang dikenal dunia sebagai Iron Maiden.
Jika Iron Maiden adalah kapal perang raksasa, maka Steve Harris-lah nakhodanya. Tegas, visioner, dan tak pernah berhenti menaklukkan dunia—dengan bass di tangan, sejarah di lirik, dan metal di jiwanya.
Up the Irons!
(Fai)