
VakansiInfo – Film “Margono 46” di hadirkan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya menjaga keuangan negara. Lewat film ini, penonton diajak memahami bahwa pola hidup yang konsumtif dan kurang bijak. Seperti belanja berlebihan ke luar negeri—dapat menguras devisa dan memperburuk kondisi ekonomi nasional. Termasuk kebiasaan menaikkan harga barang secara rutin yang turut menyumbang laju inflasi.
Kesadaran akan dampak positif film ini bagi ekonomi nasional menjadi pemicu semangat bagi seluruh tim produksi. Aris Notonogoro selaku penulis skenario telah berkolaborasi dengan Aji Najiullah Thaib, desainer produksi senior berpengalaman, dalam merancang tampilan visual film, mulai dari set, properti, kostum, hingga tata rias agar sesuai dengan konteks historis.
Lokasi syuting akan di lakukan di dua kota: Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan Purwokerto, Banyumas—kampung halaman Margono sekaligus tempat berdirinya Bank BNI 46. Cerita akan membentang selama dua tahun, dari pasca-kemerdekaan 1945 hingga pendirian BNI pada 5 Juli 1946.
Karena ini film berlatar sejarah, desain kostum, properti, dan set harus benar-benar mencerminkan era 1940-an. Lokasi syuting di pilih secara cermat, dengan mempertimbangkan keberadaan bangunan tua yang masih autentik. Properti pelengkap seperti mobil zaman dulu dan furnitur antik juga akan di hadirkan demi menjaga keaslian cerita kepahlawanan yang di angkat. Produksi film ini di perkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar.
Dalam prosesnya, teknologi AI (Artificial Intelligence) akan di manfaatkan secara maksimal. Mulai dari penulisan skenario—dengan bantuan AI untuk merangkum data sejarah menjadi cerita yang akurat namun tetap menarik—hingga proses pra-produksi seperti pencocokan aktor dengan peran yang sesuai. Di tahap pascaproduksi, AI akan membantu penyuntingan video dan suara serta menciptakan efek visual yang mendukung. Bahkan untuk promosi, AI akan di gunakan untuk menjangkau target audiens secara lebih efektif.
(Eff)