
VakansiInfo – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2025, The Ascott Limited (Ascott Group) bekerja sama dengan Cibinong City Mall (CCM), Yayasan Difabel Action Indonesia (YDAI), serta sejumlah pengusaha batik lokal menggelar acara bertajuk “Discover Batik Indonesia”.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu–Minggu, 18–19 Oktober 2025, di Atrium Carnival CCM 2.
Acara yang sarat edukasi dan semangat kebersamaan ini menghadirkan beragam kegiatan menarik seperti fashion show batik, talkshow inspiratif, workshop membatik, live music, hingga bazaar UMKM yang turut menampilkan karya sahabat difabel dari berbagai daerah.
Kolaborasi untuk Pelestarian dan Edukasi Budaya
Ketua Panitia Discover Batik Indonesia, Nazila Thaher — yang juga Marketing & Brand Manager HARRIS Cibinong City Mall Bogor — menjelaskan. Bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif bersama tim Marketing Branding Ascott Indonesia Region Jabodetabek, dengan dukungan seluruh brand di bawah naungan Ascott Group.
“Acara ini tidak hanya di inisiasi oleh HARRIS CCM, tetapi melibatkan seluruh properti Ascott di Jabodetabek. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat tentang batik — mulai dari pengetahuan produk, nilai tradisi, hingga filosofi budaya di balik setiap motifnya,” ujar Nazila.
Tak hanya menonjolkan sisi budaya, Discover Batik Indonesia juga membawa pesan sosial kuat lewat kerja sama dengan YDAI, di mana para sahabat difabel ikut berpartisipasi sebagai pelaku dan pengrajin dalam bazaar UMKM.
UMKM dan Difabel Jadi Bagian dari Cerita
Salah satu kolaborator, Edita Rianti Anastasia, Founder Edith House, turut menampilkan koleksi busana bertema “Daun”, bagian dari seri Dastin Demido. Koleksi ini terinspirasi dari keseimbangan antara alam dan kehidupan manusia — menggambarkan harmoni antara budaya dan lingkungan.
“Kolaborasi ini bukan hanya soal menampilkan keindahan batik, tapi juga tentang keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat, termasuk teman-teman difabel. Ascott Group memberi ruang bagi kami untuk terus tumbuh dan berkontribusi bagi lingkungan,” ungkap Edita.
Dari sisi sosial, Isnurul Naeni (Isna), Pendiri Yayasan Difabel Action Indonesia (YDAI), menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang di berikan. YDAI membawa enam UMKM binaan yang menampilkan berbagai produk kreatif seperti eco print, aksesori tembaga, manik-manik rajutan, lilin aromaterapi buatan anak tuli, serta batik ciprat karya anak-anak autis dan non-autis.
“Kami bersyukur bisa ikut dalam acara ini. Lewat kegiatan seperti ini, teman-teman difabel punya ruang untuk menunjukkan karya mereka dan membangun kepercayaan diri. Semoga kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut dalam bentuk kemitraan nyata,” tutur Isna.
Lebih dari Sekadar Pameran
Melalui Discover Batik Indonesia, Ascott Group ingin menunjukkan bahwa batik bukan sekadar kain, melainkan identitas bangsa dan kebanggaan budaya.
Acara ini juga menegaskan bahwa setiap individu — tanpa melihat keterbatasan — memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berkontribusi.
Menariknya, kegiatan ini menjadi kolaborasi berskala besar pertama yang melibatkan 14 brand di bawah naungan Ascott Group. Di gelar selama dua hari penuh di pusat perbelanjaan tanpa kehadiran guest star. Namun tetap sukses menarik perhatian publik berkat konsep interaktif antara pengunjung, UMKM, dan kreator batik lokal.
Dengan semangat inklusif dan pesan budaya yang kuat, Discover Batik Indonesia bukan hanya merayakan keindahan warisan tradisional. Tetapi juga meneguhkan komitmen Ascott Group dalam menghadirkan ruang kreatif yang memberdayakan semua kalangan.
(Mur/red)