VakansiInfo – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid secara resmi meluncurkan microsite tunasdigital.id dalam acara Launching Microsite TunasDigital.id dan Curhat Bareng Bu Menteri yang di gelar di Blok M Hub, Jakarta, Sabtu (1/11).
Platform ini hadir sebagai ruang belajar dan berbagi bagi para orang tua dan pendidik, khususnya dalam menghadapi tantangan literasi digital anak di tengah derasnya arus media sosial.
Ruang Aman untuk Orang Tua di Dunia Digital
Dalam acara yang dihadiri oleh para Bunda FYP dan pendidik digital, Meutya menekankan pentingnya peran keluarga sebagai garda terdepan pelindung anak di dunia maya.
“Bunda-bunda yang sadar bahwa ada masalah dan mau membenahi, itu sudah langkah besar. Karena masih banyak orang tua yang membiarkan anak-anak memakai internet tanpa pengawasan,” ujar Meutya.
Ia menjelaskan, kehadiran tunasdigital.id merupakan bagian dari komitmen Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menciptakan wadah kolaboratif antara pemerintah, pendidik, dan komunitas orang tua.
Melalui platform ini, para ibu dan pendidik bisa berbagi pengalaman, tips, serta informasi seputar aplikasi dan permainan yang aman untuk anak-anak.
“Di microsite ini nanti justru bunda-bunda yang aktif berbagi. Bukan hanya dari kementerian, tapi juga dari pengalaman langsung orang tua dan pendidik yang paling tahu tantangan di lapangan,” tambah Meutya.
Waspada Bahaya Tersembunyi di Dunia Digital
Dalam sesi diskusi, Meutya juga menyinggung soal penyalahgunaan platform digital dan konten negatif yang dapat berdampak buruk bagi anak-anak. Ia mengungkapkan laporan terbaru dari BNPT, yang menemukan adanya aktivitas rekrutmen terorisme di salah satu permainan daring.
“Sepintas aman, tapi ternyata di dalamnya bisa ada pelecehan bahkan ajakan terorisme. Karena itu, perlindungan anak di dunia digital tidak cukup dari pemerintah saja, tapi juga perlu kesadaran dan sinergi dari para orang tua,” tegasnya.
Curhat, Diskusi, dan Berbagi Pengalaman Nyata
Suasana acara semakin hangat ketika para ibu dari komunitas Bunda FYP berbagi cerita tentang anak-anak yang sulit lepas dari media sosial hingga tantangan mengasuh anak berkebutuhan khusus di era digital.
Menanggapi hal tersebut, Meutya mengapresiasi keberanian para peserta untuk terbuka dan berbagi pengalaman. Ia berharap microsite TunasDigital.id bisa menjadi “rumah digital” bagi para orang tua untuk belajar, berbagi, dan saling menguatkan.
“Kita harapkan microsite ini jadi rumah bagi para bunda untuk belajar, berbagi, dan memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Karena dunia digital itu luas sekali, dan tidak mungkin kita melindungi anak-anak tanpa saling berbagi,” tutur Meutya.
Pesan dari Najeela Shihab: Tegas dan Konsisten sebagai “Pilot” di Rumah
Praktisi pendidikan keluarga Najeela Shihab yang juga hadir dalam sesi Kumpul Bunda FYP bersama Komdigi menekankan pentingnya ketegasan dan konsistensi orang tua dalam mendampingi anak.
“Tugas jadi orang tua memang berat, tapi kabar baiknya, aturan dari Komdigi seperti PP Tunas dan Permen yang akan keluar nanti justru akan meringankan peran para bunda. Karena platform digital kini juga punya tanggung jawab untuk ikut melindungi anak-anak,” ujar Najeela.
Ia juga mengingatkan agar orang tua menunda keterlibatan anak di dunia digital sampai usia yang tepat. Serta membuat batasan penggunaan gawai di rumah.
“Kalau di rumah, pilotnya itu ibu dan ayah. Jadi harus tegas. Boleh anak ngambek, tapi keselamatan dan karakter mereka jauh lebih penting,” tambahnya.
Selaras dengan Gerakan Nasional Aman dan Sehat Digital Sejak Dini
Peluncuran TunasDigital.id menjadi bagian dari Gerakan Nasional Aman dan Sehat Digital Sejak Dini. Yang sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran. Terutama cita keempat tentang pembangunan manusia unggul dan berkarakter. Serta cita ketujuh tentang transformasi digital inklusif dan beretika.
(Mur)



