VakansiInfo – Upaya menciptakan sistem lalu lintas yang aman, tertib, dan berkeadilan membutuhkan kolaborasi erat lintas sektor. Dalam kerangka tersebut, Jasa Raharja menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Korlantas Polri, melalui kehadiran dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Ditgakkum Korlantas Polri Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 12 November 2025.
Rakernis yang mengusung tema “Revitalisasi Penegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas di Era Digital Menuju Indonesia Emas” ini menjadi ruang penting untuk menguatkan sinergi antara Jasa Raharja, Korlantas Polri, dan para pemangku kepentingan lainnya. Fokus utama forum ini adalah membangun sistem penegakan hukum yang presisi dan memperkuat pelayanan publik berbasis digital.
Dalam sambutannya, Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, menyampaikan apresiasi atas dukungan Korlantas Polri dalam mempercepat pelaporan kecelakaan melalui Integrated Road Safety Management System (IRSMS). Sistem ini menjadi basis penting bagi percepatan penyaluran santunan kepada masyarakat.
Dewi mengungkapkan bahwa berkat kolaborasi yang kuat, Jasa Raharja mampu mempertahankan kinerja layanan unggul, yakni:
- Kecepatan penyelesaian santunan meninggal dunia: 1 hari 5 jam
- Kecepatan kepastian jaminan korban luka-luka: 1 hari 19 jam
Capaian tersebut, menurut Dewi, adalah bukti komitmen Jasa Raharja dalam memberikan perlindungan cepat dan tepat saat keluarga korban sangat membutuhkan.
Dewi menambahkan bahwa kerja sama erat dengan Korlantas Polri merupakan fondasi dalam membangun ekosistem pelayanan publik yang terintegrasi. Saat ini, sistem layanan Jasa Raharja telah terkoneksi dengan 508 Polres, 34 Polda, 2.754 rumah sakit, serta Ditjen Dukcapil untuk verifikasi data ahli waris secara daring. Integrasi juga di lakukan dengan sektor perbankan untuk mempercepat pembayaran santunan secara non-tunai.
Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum lalu lintas yang berkeadilan untuk menekan angka kecelakaan. Salah satu upaya yang di dorong Jasa Raharja adalah pembatasan santunan untuk enam jenis pelanggaran tertentu—seperti melawan arus, tidak memiliki SIM, dan menerobos palang pintu kereta api—sebagai langkah edukatif agar masyarakat lebih disiplin dan berperilaku aman.
“Keselamatan tidak lahir dari satu upaya, tetapi dari kolaborasi yang tulus. Bersama, kita bukan hanya membangun sistem yang tertib — kita menjaga kehidupan,” tegas Dewi.
Menjelang masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dewi juga mengajak seluruh pemangku kepentingan keselamatan transportasi untuk memperkuat koordinasi. Ia menekankan pentingnya memastikan seluruh moda transportasi memenuhi standar pelayanan agar masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.
Melalui momentum Rakernis Ditgakkum 2025, Jasa Raharja menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penegakan hukum yang presisi dan berintegritas. Serta memperkuat perlindungan sosial bagi masyarakat sebagai bagian dari perjalanan menuju Indonesia Emas yang selamat, tertib, dan sejahtera.
(Mur)
