VakansiInfo – Pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan, menegaskan bahwa MBG bukanlah program biasa, melainkan kebijakan strategis yang menjadi prioritas pemerintahan saat ini. “Sehingga dari sisi regulasi, Presiden Prabowo sejak dilantik, menjadi fokus dan menjadi concern utama. Kita harus berterima kasih karena Presiden Prabowo sudah mewujudukan janji politiknya dan itu terkait dengan investasi jangka panjang,” ujarnya.
Menurut Yusak, program MBG tidak hanya menyangkut pemenuhan gizi anak Indonesia, tetapi berhubungan langsung dengan upaya besar untuk mempersiapkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) 2045. Ia menegaskan bahwa kajian ilmiah mengenai hubungan antara gizi, kualitas pendidikan, dan peningkatan SDM sudah sangat kuat. “Kalau soal kajian teoritis saya kira sudah selesai. Sudah banyak riset yang menyebutkan positif dan berkorelasi antara pemenuhan standar gizi dengan kualitas pendidikan dan SDM, dan banyak juga yang menerapkan,” tuturnya.
Mantan Dekan FISIP Unpam ini juga melihat MBG sebagai program yang berpotensi menggerakkan roda ekonomi lokal. Dengan meningkatnya permintaan terhadap bahan pangan, kata Yusak, akan muncul efek berganda pada pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. “Karena dari situ, sisi ekonomi, ketika permintaan meningkat, efeknya pada pertumbuhan ekonomi. Itu argumentasi penting dari MBG. Secara politik tentunya Presiden sangat komitmen untuk melaksanakan janji kampanyenya. Jadi tidak keluar dari jalan pemikiran ekonomi Pak Prabowo dalam melaksanakan amanat Pasal 33 UUD 1945,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kebijakan MBG merupakan kelanjutan dari fokus Presiden Prabowo dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia melalui ekonomi kerakyatan. “Pak Prabowo di tahun pertama sudah meletakkan fondasi ekonomi kerakyatan yang kuat. Jadi kalau tidak diteruskan menjadi pertanyaan. Kok program yang bagus nggak dilanjutkan. Saya kira kalau berjalan baik akan terus berjalan,” tuturnya.
Dukungan ini semakin menegaskan posisi MBG sebagai program strategis yang berdampak luas: meningkatkan kualitas gizi anak, memperkuat fondasi SDM masa depan, sekaligus menggerakkan perekonomian rakyat. Program ini menjadi bukti bahwa pembangunan manusia dan ekonomi kerakyatan dapat berjalan beriringan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan inklusif.
(Eff)
