VakansiInfo – Film komedi getir produksi Imajinari, Tinggal Meninggal (Better Off Dead), kembali menunjukkan bahwa film sederhana, jujur, dan absurd tetap memiliki tempat istimewa di sinema Indonesia. Setelah tayang di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 pada 4 Desember 2025, film debut garapan Kristo Immanuel ini sukses menyapu bersih lima penghargaan Indonesian Screen Awards JAFF 2025 yang di umumkan pada malam penutupan, Sabtu (6/12) lalu.
Film Tinggal Meninggal memenangkan:
- Best Film – Ernest Prakasa & Dipa Andika
- Best Director – Kristo Immanuel
- Best Screenplay – Kristo Immanuel & Jessica Tjiu
- Best Performance – Omara Esteghlal
- Best Editing – Ryan Purwoko
Kemenangan ini menjadi pencapaian penting bagi Imajinari dan memperkuat bahwa Tinggal Meninggal bukan hanya debut yang kuat bagi Kristo Immanuel, tetapi juga salah satu film Indonesia paling unik sepanjang 2025.
Kemenangan untuk “Orang-Orang Aneh” di Luar Sana
Dalam pidatonya usai menerima Best Performance, Omara Esteghlal menyampaikan pesan hangat sekaligus dedikasi untuk karakter Gema yang ia perankan.
“Aku harap kita bisa memberi sorotan lebih pada karakter-karakter canggung. Semoga kita bisa saling menerima dan mencintai satu sama lain,” ujarnya.
Dewan juri—Puiyee Leong (Singapura), Amir Muhammad (Indonesia), dan Antoinette Jadaone (Filipina)—merasakan kekuatan performa Omara, dengan komentar:
“It’s not often that a comedic performance is awarded, but how can we resist such a charismatic tour de force?”
Sementara itu, sutradara Kristo Immanuel juga menyampaikan apresiasi penuh haru setelah menerima Best Film.
“Terima kasih Imajinari sudah memberi kesempatan menceritakan kisah ini. Semoga akan ada lebih banyak film tentang neurodivergence, kesepian, parenting—dan semoga aku bisa terus membuat film-film yang membahas hal serius dengan cara yang tidak serius.”
Juri Best Film menyebut karya ini sebagai:
“A satirical take that is both modern and primordial on how humans seek connections with one another.”
Pernyataan itu menggambarkan dengan tepat kekuatan film Tinggal Meninggal: sebuah komedi getir yang menyentuh rasa sepi, kebutuhan untuk diterima, dan keanehan manusia yang justru membuat kita sama.
Film ini terpilih oleh dewan juri Indonesian Screen Awards yang beranggotakan Amir Muhammad (Produser), Antoinette Jadaone (Sutradara), dan Puiyee Leong (Programmer Festival). Informasi lebih lanjut mengenai program & penghargaan JAFF 20 dapat di akses melalui media sosial @jaffjogja.
Sebuah Film Tentang Keunikan Kita Semua
Di rilis pada 14 Agustus 2025, Tinggal Meninggal langsung mencuri perhatian publik dan kritikus. Ceritanya mengikuti Gema (Omara Esteghlal), pemuda canggung yang tiba-tiba mendapat perhatian besar dari rekan-rekan kantornya setelah ayahnya meninggal. Namun ketika perhatian itu memudar, ia mulai bertanya pada dirinya sendiri: “Siapa lagi yang harus meninggal?”
Di produseri oleh Ernest Prakasa dan Dipa Andika. Film ini di perkuat deretan pemain seperti Nirina Zubir, Mawar de Jongh, Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Mario Caesar, Nada Novia, dan Jared Ali.
Tinggal Meninggal menunjukkan bagaimana komedi getir dapat menjadi bahasa. Untuk membongkar kesepian, kebutuhan validasi, hingga tekanan sosial yang sering tidak terlihat.
Untuk yang belum sempat menonton di bioskop, atau ingin kembali “di lihat” oleh film ini. Informasi terbaru bisa di ikuti melalui media sosial @tingning.official dan @imajinari.id.
(Red)



