VakansiInfo – Dari pengelolaan sampah sederhana, lahir sebuah destinasi wisata edukatif yang kini menjadi inspirasi banyak daerah. Desa Wisata Ciderum, Kabupaten Bogor, membuktikan bahwa perubahan besar dapat di mulai dari langkah kecil yang konsisten dan di kerjakan bersama.
Sebagai destinasi wisata edukasi berbasis lingkungan, Desa Wisata Ciderum di lengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. Mulai dari kafe bernuansa alam, spot foto, mushola, aula, gazebo, taman edukasi, hingga galeri kerajinan tangan dari hasil daur ulang sampah. Pengunjung juga dapat melihat langsung produk-produk ramah lingkungan seperti pupuk organik, eco enzyme, serta berbagai hasil olahan kreatif warga desa.
“Setiap lingkungan memiliki potensi yang bisa di kembangkan. Dengan gotong royong, potensi tersebut dapat di olah menjadi peluang besar yang membawa manfaat bersama,” ujar Kang Bento, Pendiri Desa Wisata Ciderum.
Berawal dari Sampah, Tumbuh Menjadi Edukasi Lingkungan
Perjalanan Desa Wisata Ciderum tidak selalu berjalan mulus. Pada awal pembentukannya, keterbatasan dukungan pemerintah dan minimnya antusiasme masyarakat menjadi tantangan besar. Namun, semangat para penggiat lingkungan yang tak pernah padam perlahan membuahkan hasil.
Perubahan di mulai dari edukasi pemilahan sampah. Warga di ajak memahami perbedaan sampah organik dan anorganik, lalu mengolahnya secara berkelanjutan. Sampah organik di olah menjadi kompos dan pakan maggot. Dari yang awalnya hanya memiliki lima ekor maggot, kini jumlahnya berkembang pesat hingga sekitar 70 ekor, menjadi bagian penting dalam sistem pengelolaan limbah desa.
Tak berhenti di situ, warga juga mengembangkan eco enzyme berbahan pala, air, dan gula merah untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian. Inovasi lain yang menarik perhatian adalah pestisida nabati dari puntung rokok, sebagai solusi alternatif pengendalian hama yang lebih aman bagi lingkungan.
Inovasi Lingkungan Bernilai Ekonomi
Salah satu terobosan unggulan Desa Ciderum adalah Batabu Eco Bridge, bata ramah lingkungan yang di buat dari abu hasil pembakaran sampah. Produk ini menjadi bukti bahwa limbah dapat di ubah menjadi material bernilai ekonomi sekaligus ramah lingkungan.
Dengan luas wilayah sekitar 1.800 km², Desa Ciderum memiliki potensi alam besar yang terus di kembangkan. Dukungan dan komunikasi yang baik dengan berbagai dinas akhirnya mengantarkan desa ini meraih pengakuan resmi.
“Alhamdulillah, desa ini kini telah resmi memiliki SK Bupati. Dan menjadi salah satu dari 10 desa wisata di Kabupaten Bogor,” tambah Kang Bento.
Destinasi Favorit Wisata Edukasi
Motivasi utama pengembangan Desa Wisata Ciderum adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka peluang ekonomi baru. Tak heran, mayoritas pengunjung berasal dari sekolah, fakultas, hingga komunitas, yang ingin belajar langsung tentang pengelolaan sampah, peternakan domba, pertanian, dan ketahanan pangan.
“Tempat wisata yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tapi juga edukasi tentang pengolahan sampah, ternak domba, dan menanam. Komplet,” ungkap Pendi, salah satu pengunjung.
Kini, Desa Wisata Ciderum tak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga simbol edukasi, kemandirian, dan harapan masa depan yang berkelanjutan. Dari desa, lahir inspirasi untuk Indonesia yang lebih peduli lingkungan.
(Mur)


