
Vakansiinfo – Kebanyakan orang memiliki negative thinking (nethink) ketika bertemu dengan orang baru. Padahal, pikiran tersebut tidak selalu valid bahkan seringkali hanya asumsi saja. Namun nethink memang biasa muncul, karena kita belum mengenal orang tersebut lebih dalam. Jika di biarkan, pikiran negatif ini bisa memengaruhi hubungan kita dengan orang tersebut.
Negative thinking atau nethink merupakan kecenderungan untuk menilai suatu hal dari sudut pandang yang negatif. Pikiran ini seringkali muncul ketika kita bertemu dengan orang baru. Atau saat kita akan menghadapi hal yang belum pernah di alami. Contohnya, kita mungkin pesimis atau meragukan kemampuan diri sendiri. Padahal, kita belum tahu karena belum mencobanya.
Dampaknya, nethink bisa menghambat perkembangan diri kita, bahkan bisa memengaruhi kualitas hidup. Bukan hanya soal pribadi saja, nethink bisa muncul di berbagai aspek kehidupan. Mulai dari pekerjaan atau hubungan dengan orang lain.
Ada beberapa faktor yang membuat kita berpikiran negatif, di antaranya yaitu:
- Pengalaman traumatis. Pernah mengalami hal yang traumatis juga bisa membuat kita menjadi berpikiran negatif. Misalnya pernah di tinggalkan, mengalami bullying atau kecelakaan adalah peristiwa yang bisa membuat kita terpukul. Hal ini bisa membuat ragu dengan hal-hal yang mungkin belum kita tahu lebih dalam.
- Tidak percaya diri. Seseorang yang kurang percaya diri juga lebih mudah berpikiran negatif. Bahkan, ini sering menjadi akar permasalahan dari nethink. Mereka yang kurang percaya diri cenderung meragukan kemampuan dan potensi dalam dirinya.
- Pengaruh lingkungan. Ternyata, lingkungan juga bisa membuat seseorang mudah nethink. Keluarga, teman, rekan kerja bisa memengaruhi pola pikir kita. Jika orang di sekitar kita cenderung pesimistis, hal ini bisa menular kepada diri kita.
- Penyakit mental. Orang yang mengidap masalah mental, seperti depresi dan kecemasan, sangat mudah berpikiran negatif. Gangguan yang mereka alami membuatnya khawatir dan ragu dalam memandang berbagai hal.
Walaupun kelihatan sepele, Berpikiran Negatif Bisa Mengganggu Kesehatan. Berikut beberapa alasannya:
- Menurunkan kualitas hidup. Orang yang mudah berpikiran negatif cenderung tidak puas dengan hidupnya meski sebenanya banyak hal positif yang ia raih. Sayangnya, orang tersebut tidak bisa melihat itu. Hal ini lah yang kemudian bisa memengaruhi kualitas hidup.
- Tidak produktif. Karena memengaruhi kualitas hidup, pikiran negatif kemudian bisa menurunkan produktivitas seseorang. Sebab, mereka menjadi ragu dan tidak mampu berpikir jernih ketika akan melakukan pekerjaannya.
- Isolasi sosial. Dalam kasus yang lebih parah, nethink bisa membuat seseorang mengisolasi diri. Mengapa? Keraguan dan kecemasan yang ia rasakan membuatnya takut untuk berinteraksi. Alhasil, orang tersebut lebih memilih menjaga jarak untuk menghindari hal-hal negatif yang sebenarnya asumsi semata saja.
- Gangguan kesehatan mental. Lantas, benarkah sering Berpikiran Negatif Ganggu Kesehatan Mental? Apabila terjadi terus menerus, nethink bisa memengaruhi kualitas hidup, membuat seseorang enggan berinteraksi dan pada akhirnya mengalami gangguan mental. Sebab, nethink yang berlarut-larut bisa memicu kecemasan hingga depresi. Bagi, orang yang sudah mengidap masalah mental, nethink juga bisa memperparah kondisi yang sudah ada.
- Masalah dalam hubungan. Efek lainnya, pikiran negatif bisa mengganggu atau bahkan merusak hubungan kita dengan orang lain. Ketika kita selalu berpikir negatif, kita akan terus curiga dengan orang lain. Hal ini lah yang menghambat kita untuk memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
Negative thinking tentu saja bisa kita cegah dan atasi. Beberapa cara yang bisa kita lakukan, yaitu:
- Kesadaran diri. Pertama, kita harus meyakinkan diri dan menyadarkan diri bahwa pikiran negatif kita belum tentu benar. Itu hanyalah asumsi semata dan tidak terbukti kebenarannya. Jadi, selalu pertimbangkan dengan matang saat akan menanggapi situasi tertentu.
- Tantang pikiran negatif. Jika kita sudah berusaha menyadarkan diri tapi pikiran negatif itu tetap ada, coba tantang. Buat pertanyaan kritis untuk diri sendiri apakah itu benar, rasional dan ada bukti pendukungnya. Jika semuanya tidak terbukti, artinya pikiran kita baru sebatas asumsi saja.
- Fokus pada hal positif. Coba abaikan pikiran negatifmu dengan melakukan hal yang positif. Misalnya dengan membuat daftar pencapaian kamu, bermeditasi, mendengarkan musik, menonton film atau melakukan hal lain yang kamu sukai hingga lupa dengan pikiran negatif itu.
- Minta bantuan profesional. Jika semua hal di atas telah di lakukan tetapi pikiran negatif terus mengganggu, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional. Anda bisa bicara dengan psikolog atau ahlinya untuk mencari solusi terbaik.
(Ati)