
VakansiInfo – Isu merger antara Pelita Air dengan Garuda Indonesia menuai sorotan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI pada Kamis (11/9). Wacana ini muncul setelah Pertamina Group di kabarkan akan melakukan spin off atau pelepasan anak perusahaan. Yang nantinya di gabungkan dengan Garuda Indonesia di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebutkan. Bahwa rencana tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi anak usaha yang akan di lepas. Namun, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PAN, Abdul Hakim Bafaqih, menegaskan penolakannya terhadap opsi merger tersebut.
“Saya menolak dengan keras upaya penggabungan Pelita dengan Garuda. Kalau memang mau di-spin off, langsung saja di jadikan anak usaha Danantara yaitu PT Danantara Aset Manajemen. Jangan malah di lebur di bawah Garuda,” tegas Abdul Hakim.
Abdul Hakim menilai kondisi Pelita Air saat ini cukup baik dan justru bisa menghadapi kendala baru apabila dipaksakan untuk bergabung dengan Garuda Indonesia.
“Kalau tujuan utamanya untuk membantu menyelamatkan Garuda, sebaiknya yang di-take over adalah Citilink, bukan Pelita Air,” tambahnya.
Dengan sikap tegas ini, Abdul Hakim menekankan bahwa setiap langkah strategis terhadap industri penerbangan nasional harus mempertimbangkan keberlanjutan usaha, bukan hanya sekadar penyelamatan jangka pendek.
(Eff)