
Vakansiinfo, Bogor — Peringatan Hari Bumi 2025 di Kota Bogor berlangsung semarak dengan aksi teatrikal bertema lingkungan yang di gelar oleh Forum Aliansi Seniman Jalanan (Folusi Senja). Sekira pukul 10 pagi, sejumlah seniman jalanan mulai memadati ruas Jalan Sukasari, Babakan Siliwangi. Mengenakan kostum bertemakan “manusia sampah” yang di lumuri lumpur dan limbah. Sebagai simbol penderitaan bumi akibat eksploitasi manusia.
Aksi teatrikal ini menyuarakan berbagai isu lingkungan seperti pemanasan global, deforestasi, alih fungsi lahan, dan penambangan ilegal. Sambil berjalan menyusuri jalan hingga gang-gang kecil, para peserta menyuarakan seruan peduli lingkungan. Seperti “Jaga bumiku dari eksploitasi!”, “Jaga hutanku dari pembalak biadab!”, hingga “Jaga laut dan keanekaragaman hayati negeri ini!”
Rangkaian aksi kemudian berlanjut ke bantaran Kali Ciliwung di bawah Taman Malelang. RT 01/RW 02, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, sebagai lokasi utama kegiatan. Di sana, di gelar prosesi teatrikal ruwat bumi yang di iringi musikalisasi rajah bubuka dan panutup oleh Kang Madun bersama tim Folusi Senja.
Prosesi di tutup dengan penyucian para peserta menggunakan air “Tirta Amerta” dari Sungai Ciliwung. Yang melambangkan harapan akan pemulihan bumi. Sebagai penutup, mereka menyatakan sikap tegas atas kerusakan lingkungan. “Kami Folusi Senja menyatakan perlawanan pada mereka yang tak henti merusak lingkungan, pada mereka yang tak henti mengeksploitasi bumi, pada mereka yang mencemari tanah dan air negeri kami, pada mereka yang tak peduli masa depan anak-anak bumi pertiwi! Folusi Senja: Kami Seniman, Bukan Preman!” Ucap mereka Serentak.
Rencana kehadiran Wakil Wali Kota Bogor dan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bogor urung terlaksana. Namun kegiatan tetap di hadiri oleh sejumlah perwakilan pemerintah dan komunitas lokal. Termasuk pengurus RW 02, Lurah Sukasari, Camat Bogor Timur, Satgas Ciliwung, SKD Center, Tagana Kota Bogor, Karang Taruna Sukasari, serta para ibu kader Dayang Sumbi.
Sejumlah komunitas seni yang tergabung dalam Folusi Senja seperti KPJ Merdeka, Sambu Street, Tugu Kujang, Jangkar Jiwa, dan Sikil Gembel, turut memeriahkan kegiatan. Selain menampilkan aksi seni, mereka juga melakukan penanaman bibit pohon di kawasan bantaran sungai yang rawan longsor sebagai wujud nyata pelestarian lingkungan.
Koordinator kegiatan, Royes ‘Gimbal’, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian seniman jalanan terhadap kelestarian bumi. “Kami yang bergerak di jalanan bukan tak punya kepedulian. Kami juga bisa berorganisasi, bisa berkreasi, dan berbagi. Kegiatan ini adalah wujud kontribusi kami untuk bumi tercinta,” ujarnya.
Sementara itu, Keling selaku pengarah acara menambahkan. “Meski sederhana, kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kami kepada bumi dan tanah air yang telah menghidupi kami,” katanya penuh semangat.
Acara di tutup dengan penampilan bebas dari para seniman jalanan dalam berbagai bentuk ekspresi seni. Sebagai suara keprihatinan terhadap kondisi lingkungan yang kian memprihatinkan.
(Ckr03/red)