
Vakansiinfo – Dua sosok laki laki di pinggir jalan depan supermarket seperti menunggu seseorang keluar dari dalam supermarket. Matanya tak lepas ke halaman dan sekitar tempat ia kini berada. Di dalam supermarket hanya ada pelayan kasir dan satu orang pembeli wanita muda. Ia datang mengendarai motor matic yang kini terparkir di area parkir toko.Setelah membeli keperluan dan menemui kasir untuk membayar apa yang ia beli perempuan muda itu keluar menuju motor matic yang ia parkirkan di sana.
“Itu dia. Ayo kita ikuti dia.” kata Firdaus kepada Rasman. Rasman yang baru pertama gugup dan keringat membasahi tangannya untuk melakukan pekerjaan yang bertolak belakang dengan batinnya.
Rasman dan Firdaus adalah mantan karyawan sebuah pabrik textil yang terkena PHK akibat Gelombang import dari negara China dan Amerika. Pabrik tempat ia bekerja terpaksa gulung tikar dan di putuskan pengadilan sebagai perusahaan yang pailit jadinya.
Selain mereka berdua ada ribuan orang juga yang sama nasibnya sama dengan mereka.Semenjak di PHK bulan Oktober lalu mereka berdua sudah ke berbagai Pabrik dan perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan baru agar supaya mereka dapat menghidupi rumah tangganya, namun tak ada satupun yang mau menerimanya. Rasman 43 tahun sedangkan Firdaus 41 tahun yang membuat mereka sulit mendapat pekerjaan.
Ayo bang kita ikuti pelan pelan, jaga jarak agar tidak mencurigakan.” Perintah Firdaus pada Rasman.
Firdaus yang berbonceng sebagai komando operasi yang akan ia lakukan.
“Yang kejar lalu pepet setelah itu nanti motornya aku tendang.” Perintah Firdaus lagi.
Rasman patuhi perintah kawannya. setelah motor yang di kendarai wanita itu terpepet Firdaus langsung menendangnya.
Gubrak bunyi motor matic terjatuh membentur aspal. Firdaus secepat kilat turun dai ingin mengambil motor tersebut. Suara benturan motor ke aspal membuat rumah rumah sekitar berhamburan. Seorang pemuda yang sedang bermain gitar depan teras rumahnya berteriak teriak “ Tabrakan… ada motor terjatuh,“ teriak pemuda itu.
Baik juga orang yang mendengar teriakan pemuda itu hingga mereka pun berhamburan ke motor yang mereka kira bertabrakan.
Firdaus mendirikan motor tersebut sedangkan si wanita itu mengerang kesakitan. Banyak ceceran bensin sekitar motor.
Firdaus berusaha menghidupkan mesin motor matic yang telah siap akan ia kendarai. Namun motor tidak bisa menyala seperti yang ia rencanakan. Orang orang kampung sudah berada mengelilingi motor dan sebahagian lagi menolong wanita yang terjatuh.
“Bukan tabrakan saya ditendang,mereka begal, too long.” Suaranya merintih menahan rasa sakit badan terkena benturan di aspal.
Tendangan, pukulan, hantaman kayu datang bertubi-tubi. Firdaus meronta, mencoba berteriak, tapi yang keluar hanya darah.
Wajah-wajah marah mengelilinginya—mereka bukan sekadar warga biasa. Mereka juga korban. Orang-orang yang kehilangan pekerjaan, pedagang yang usahanya bangkrut, ayah yang tak bisa membelikan susu untuk anaknya. Semua Menghantam dan bahkan ada seorang pemuda yang berteriak teriak,
“Bakar…Bakar saja biar tahu rasa dia.” Suara pemuda itu memprovokasi masa.
Firdaus tak berdaya. Ia pingsan tak sadarkan diri. Masa menyeretnya ke sebuah tiang besar untuk mereka ikat di sana.
Tiang besar sebuah baliho bertuliskan “BERSAMA SAYA MASYARAKAT BAHAGIA“
Dan di atas tulisan itu sebuah foto wajah tersenyum. Wajah yang akan kita pilih.
Rasman menyelamatkan diri dari amukan massa menyelamatkan diri dengan motor yang ia kendarai sebelum peristiwa. Rasman pulang ke rumahnya mengambil beberapa helai pakaian dan pergi entah kemana.
IED HARI KE 2 2025,
KARYA: ILHAMDI SULAIMAN