
VakansiInfo – Presiden Komisaris PT Modernland Realty Tbk, Dharma Mitra, menekankan pentingnya kepemimpinan yang berpijak pada pengalaman nyata di lapangan. Hal itu ia sampaikan dalam peluncuran bukunya berjudul Street Leadership: Inspirasi Model Kepemimpinan dari Jalanan, Sabtu, 16 Agustus 2025, di Jakarta.
Dharma mencontohkan pengalamannya saat menghadapi banjir yang memicu aksi protes masyarakat. Alih-alih menghindar, ia memilih turun langsung menemui warga. “Menyelesaikan masalah itu bagian dari seorang pemimpin. Ada risikonya, bisa saja di gebukin orang, tapi itu konsekuensinya,” ujarnya.
Ia menambahkan, prinsip yang sama juga di terapkannya dalam perjalanan panjang di Modernland. Sejak awal karier hingga kini, ia terlibat langsung dalam pengelolaan lahan, termasuk di kawasan Cikande seluas 1.200 hektar dan Bekasi seluas 800 hektar. Menurutnya, kepemimpinan tidak bisa hanya mengandalkan teori. “Kalau tidak turun ke lapangan, dampaknya tidak terasa. Ilmu tidak bisa hanya ilmu langit, harus juga ilmu bumi,” katanya.
Dharma menilai sistem pendidikan di Indonesia masih belum lengkap karena tidak mengajarkan hal-hal mendasar seperti doa, mimpi, dan keberanian menghadapi penderitaan. “Di sekolah kita hanya di suruh kerja, tapi tidak di ajari bermimpi. Tidak ada kurikulum yang mengajarkan doa, padahal itu penting,” ujarnya.
Ia menekankan, setiap orang perlu di ajarkan menderita agar mampu menghadapi kesulitan hidup. Menurutnya, banyak anak muda saat ini mudah menyerah karena hidup serba instan. “Generasi sekarang di sebut generasi strawberry. Begitu wifi mati, langsung pusing. Kita dulu kalau bola plastik bocor, di tambal. Sekarang tinggal beli baru,” ucapnya.
Dalam bukunya, Dharma juga menyinggung konsep yang ia sebut “algoritma langit”, yakni keyakinan bahwa keikhlasan dan doa dapat membawa keberkahan di luar perhitungan rasional. “Kita kasih satu berharap dapat dua, tapi di kasih setengah. Kita kasih dua berharap satu, ternyata dikasih dua. Kalau kita berharap lima lalu ikhlas, hasilnya bisa infinity. Itu berkah,” katanya.
Perjalanan kariernya sendiri penuh lika-liku. Ia mengawali karier sebagai staf yang menangani urusan lahan, kemudian merambah bidang hukum, teknologi informasi, sumber daya manusia, hingga internal audit, sebagian besar dipelajari secara otodidak. “Saya selalu mau mengerjakan apa yang orang lain tidak mau kerjakan,” tuturnya.
Dharma menegaskan, doa dan prinsip bermanfaat bagi orang lain merupakan fondasi penting kepemimpinan. “Di semua agama diajarkan, sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Itu bukan hanya soal uang, tapi juga memikirkan kepentingan masyarakat luas,” katanya.
Buku Street Leadership diterbitkan bertepatan dengan ulang tahunnya ke-50 pada Mei lalu. Menurut Dharma, awalnya buku tersebut ditulis untuk keluarganya, tetapi ia berharap gagasan di dalamnya dapat memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat.
(Eff)