
VakansiInfo – Ada yang seru di SDN Banjarsari 5, Kota Serang! Tim dosen dari IPB University datang lewat program Dosen Pulang Kampung untuk mengajak siswa, guru, dan orang tua belajar tentang pentingnya mencegah makanan terbuang (food waste) sekaligus meningkatkan kebiasaan makan sayur dan buah sejak dini.
Kegiatan ini diberi nama “GIZI FOOD: Gerakan Inovatif Zero Food Waste dan Optimalisasi Konsumsi Sayur & Buah di Sekolah”. Tujuannya sederhana tapi penting: membiasakan anak-anak agar lebih cinta pada makanan sehat, terutama sayur dan buah, sekaligus mengurangi makanan sisa yang akhirnya terbuang percuma.
Kenapa Food Waste Itu Masalah?
Banyak anak sekolah sebenarnya sudah di bekali makan siang atau jajanan sehat. Tapi sayangnya, sering kali sayur dan buah jadi makanan yang tersisa. Kalau di biarkan, kebiasaan ini bisa jadi masalah gizi sekaligus menambah timbunan sampah makanan.
Lewat program ini, tim IPB ingin menanamkan kesadaran sejak dini bahwa makanan bukan untuk di buang, tapi untuk di nikmati dan di manfaatkan sebaik mungkin.
Kegiatan Seru yang Dibawa IPB
Tim dosen IPB tidak datang hanya untuk memberi ceramah, tapi menghadirkan berbagai inovasi yang di kemas seru dan edukatif, seperti:
- PEDULI FOOD WASTE → buku panduan praktis pencegahan makanan terbuang.
- FEED CLASS → tayangan edukasi berupa video animasi dan infografis.
- FUNTASTE → permainan interaktif yang mengajarkan cara memilih porsi makanan sesuai kebutuhan.
- SAVE → poster interaktif yang di tempel di lingkungan sekolah.
- WISE → video singkat tentang bahaya food waste dan cara mencegahnya.
Selain untuk siswa, guru dan orang tua juga ikut dilibatkan lewat Training of Trainers (ToT). Jadi, setelah ikut pelatihan, para guru bisa meneruskan edukasi ini di kelas sehari-hari.
SDN Banjarsari 5 Jadi Sekolah Percontohan
Sekolah dengan 737 siswa ini dipilih karena sudah jadi pilot project Program MBG sejak awal 2025. Dengan jumlah murid yang besar, potensi sisa makanan juga cukup tinggi.
Apalagi, SDN Banjarsari 5 sudah dikenal berprestasi dengan akreditasi A, pernah masuk nominasi Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Banten, dan meraih predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi. Jadi, kolaborasi ini semakin menguatkan komitmen sekolah dalam mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.
Harapan untuk Generasi Muda
Ketua pelaksana kegiatan, Resa Ana Dina, S.K.M., M.Epid, menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah mendorong anak-anak untuk lebih menyukai sayur dan buah serta mengurangi kebiasaan membuang makanan.
“Kami berharap edukasi ini bisa mengubah perilaku anak-anak agar lebih mencintai sayur dan buah, serta menjadikan sekolah sebagai contoh nyata praktik konsumsi pangan berkelanjutan,” ujarnya.
Program ini melibatkan lebih dari 70 peserta dari siswa, guru, orang tua, serta mahasiswa Prodi Ilmu Gizi IPB. Di harapkan, model edukasi ini bisa di replikasi ke sekolah lain di Kota Serang bahkan di wilayah lain di Indonesia.
Selaras dengan SDGs
Program “GIZI FOOD” tidak hanya bermanfaat untuk sekolah, tapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama:
- SDG 2 (Zero Hunger)
- SDG 3 (Good Health and Well-being)
- SDG 12 (Responsible Consumption and Production)
- SDG 13 (Climate Action)
- SDG 15 (Life on Land)
Dengan edukasi ini, anak-anak belajar sejak dini bahwa menjaga lingkungan bisa di mulai dari piring makan mereka sendiri.
(Eff)