VakansiInfo – Malam di Epicentrum XXI berubah menjadi sesuatu yang tak pernah dibayangkan publik. Aroma pepohonan, suara satwa hutan, dan pencahayaan temaram menyambut setiap tamu yang melangkah masuk. Bukan sekadar dekorasi, ruang itu disulap menjadi “Hutan Rimba Timur” — sebuah dunia penuh misteri yang kelak menjadi panggung bagi film terbaru Uwais Pictures, Timur.
Didukung penuh oleh BNI, gala premiere ini menjadi lebih dari sekadar pemutaran perdana; ia hadir sebagai pengalaman sinematik yang membangunkan indra dan emosi penonton.
Di balik atmosfer luar biasa tersebut, hadir jajaran pemain dan kru inti: Executive Producer Yentonius Jerriel Ho; Iko Uwais sebagai Executive Producer, Sutradara sekaligus Pemeran Utama; Produser Ryan Santoso; dan para aktor berbakat delapan daerah, termasuk Aufa Assegaf, Jimmy Kobogau, Macho Hungan, Yusuf Mahardika, Yasamin Jasem, Stefan William, hingga Fanny Ghassani.
Iko Uwais: Lahir Kembali di Kursi Sutradara
Sorotan terbesar malam itu, tanpa ragu, jatuh pada Iko Uwais. Jika selama ini publik mengenalnya sebagai ikon laga internasional, malam itu Iko muncul sebagai sutradara penuh visi.
“Setelah sekian lama berkarya di luar, saya bangga bisa kembali ke Indonesia dan akhirnya mengambil langkah baru sebagai sutradara,” ucapnya, suaranya menggema di ruangan yang sudah senyap.
Timur, menurut Iko, adalah surat cinta—bukan untuk layar lebar, tetapi untuk saudara-saudara yang menemani masa kecilnya di Indonesia Timur. “Saya tumbuh besar bersama orang Indonesia Timur. Mereka keluarga saya. Film ini saya persembahkan untuk mereka.”
Ungkapan itu di sambut hangat, membuat banyak pasang mata tampak berkaca-kaca bahkan sebelum film di putar.
Persaudaraan Lima Tahun yang Menjadi Film
Produser Ryan Santoso kemudian menambahkan lapis emosional lain pada cerita di balik Timur.
“Film ini bicara tentang persaudaraan,” katanya. “Dan itulah yang kami alami dalam proses panjang membangun Uwais Pictures. Lebih dari lima tahun kami bermimpi membuat film laga Indonesia yang punya standar internasional.”
Malam itu, mimpi lima tahun itu akhirnya hidup, berdiri di layar lebar dengan bangga.
Penonton Kagum—Tertawa, Terpaku, Lalu Menangis
Saat lampu di padamkan dan film di mulai, Epicentrum XXI seketika tenggelam dalam dunia Timur. Adegan laga yang agresif berpadu dengan narasi emosional yang tidak di sangka begitu dalam. Banyak penonton terdiam, lalu terisak.
Beberapa bahkan mengaku tidak menyangka Iko bisa menyutradarai dengan kedalaman rasa seperti itu.
“Selama ini kita cuma lihat Iko jago berantem. Tapi ternyata, di belakang kamera dia juga gila!” komentar seorang penonton yang keluar sambil menghapus air mata. “Debut yang luar biasa. Layak di tunggu film berikutnya.”
Atmosfer di lobi setelah pemutaran pun di penuhi energi campur aduk: decak kagum, tepuk tangan panjang, dan obrolan hangat tentang adegan-adegan paling memorable.
Siap Menggetarkan Bioskop Seluruh Indonesia
Dengan respon yang memunculkan gelombang emosi begitu kuat, Timur menetapkan standar baru untuk film laga-emosional Indonesia. Perpaduan intensitas, budaya, persaudaraan, dan visi penyutradaraan menjadikannya salah satu film paling di tunggu di penghujung 2025.
Timur akan resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 18 Desember 2025.
Untuk mengikuti perjalanan film ini, penggemar dapat mengunjungi akun resmi @filmTimurofficial dan @uwaispictures.
(Sam)



