Green Tourism sebagai Fondasi Masa Depan UMKM Pariwisata Indonesia

Green Tourism sebagai Fondasi Masa Depan UMKM Pariwisata Indonesia

VakansiInfo – Untuk mempercepat transisi menuju pariwisata hijau dan berkelanjutan, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) menggelar Policy Forum on Green Tourism MSMEs di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada Jumat, 5 Desember 2025.

Forum ini di pimpin oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Yang menegaskan bahwa pergeseran menuju pariwisata hijau bukan lagi sekadar tren. Melainkan kebutuhan mendasar bagi masa depan sektor pariwisata Indonesia, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Mereka berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja, penguatan ekonomi lokal, serta pelestarian budaya,” ujar Menteri Widiyanti. Ia menjelaskan bahwa pariwisata Indonesia kini sedang bertransformasi. Dari promosi berbasis atraksi menuju pendekatan berbasis nilai, dengan keberlanjutan sebagai inti pengembangannya.

Transisi ini juga selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2025–2029. Yang menitikberatkan pada pengelolaan destinasi yang efektif, rantai pasok inklusif, penerapan prinsip Blue, Green, and Circular Economy (BGCE), pengembangan infrastruktur hijau, peningkatan kompetensi tenaga kerja, serta mekanisme pembiayaan yang ramah lingkungan.

Menteri Widiyanti menekankan bahwa langkah kecil dapat di mulai dari UMKM pariwisata. Ia mendorong pelaku usaha untuk mengadopsi model bisnis ramah lingkungan. Yang mampu mengurangi jejak karbon, melindungi keanekaragaman hayati, serta menjaga tradisi dan kearifan lokal.

Baca Juga  Kemenpar dan tiket.com Luncurkan Jagoan Pariwisata 2025 untuk Perkuat UMKM Desa Wisata
“Melalui transisi hijau, UMKM tidak hanya bertumbuh secara berkelanjutan. Tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat, mulai dari menciptakan pekerjaan layak hingga menjaga warisan alam. Sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin pariwisata berkelanjutan di dunia,” tambahnya.

Sementara itu, ILO Country Director untuk Indonesia dan Timor-Leste, Simrin Singh, menyampaikan. Bahwa ILO bersama badan-badan PBB lainnya bangga dapat mendukung Pemerintah Indonesia. Dalam memperkuat pariwisata hijau melalui inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, kerja sama ini tidak hanya mendorong praktik ramah lingkungan, tetapi juga meningkatkan ketahanan, inklusivitas, dan daya saing sektor pariwisata.

“Pariwisata hijau adalah pendorong kuat pembangunan berkelanjutan dan penciptaan pekerjaan layak di seluruh ekosistem pariwisata. Dampaknya juga meluas pada konservasi keanekaragaman hayati, pelestarian budaya, serta upaya mitigasi perubahan iklim,” ujar Simrin.

Sejak 2023, Kementerian Pariwisata dan ILO bersinergi melalui program Partnership for Action on Green Economy (PAGE), sebuah inisiatif global PBB yang berfokus pada penguatan kapasitas UMKM agar mampu menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Baca Juga  Ekowisata Indonesia: Potensi Besar dan Solusi Pariwisata Berkelanjutan

Melalui kerja sama ini, ILO dan kementerian telah menyelenggarakan Green Jobs Forum, mengadakan pelatihan intensif melalui Training of Trainers (ToT), serta memberikan pendampingan langsung kepada UMKM pariwisata. Hingga saat ini, program tersebut berhasil mencetak 19 pelatih bersertifikat dan menghasilkan modul pelatihan komprehensif yang mencakup kewirausahaan, literasi keuangan, dan pariwisata hijau.

Pada tahap awal, empat proyek percontohan dijalankan di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Barat, dengan manfaat langsung bagi 172 UMKM pariwisata. Berkat kolaborasi kuat di tingkat nasional hingga daerah, program ini kemudian diperluas secara nasional.

Saat ini, inisiatif tersebut telah menjangkau 30 kota dan kabupaten, termasuk Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Papua Barat, Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, hingga Bangka Belitung. Secara keseluruhan, program ini telah memberikan dampak pada lebih dari 900 UMKM pariwisata di seluruh Indonesia.

Dengan berbagai upaya tersebut, Indonesia terus memperkuat fondasi pariwisata hijau sebagai masa depan UMKM. Sekaligus sebagai jalan menuju sektor pariwisata yang lebih tangguh, inklusif, dan berdaya saing global.

(Mur)

About The Author

Pilihan Redaksi

Khaul Syaikh Said Romadhon Al-Bukhti Digelar di Pahang Malaysia, Pererat Silaturahmi Ulama Indonesia–Malaysia

Khaul Syaikh Said Romadhon Al-Bukhti Digelar di Pahang Malaysia, Pererat Silaturahmi Ulama Indonesia–Malaysia

6 Tren Pariwisata Indonesia 2026: Cultural Immersion, Eco-Tourism, Wellness hingga Bleisure

6 Tren Pariwisata Indonesia 2026: Cultural Immersion, Eco-Tourism, Wellness hingga Bleisure