VakansiInfo – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan para penyedia jasa transportasi agar tidak memanfaatkan tingginya permintaan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dengan menaikkan harga tiket di luar ketentuan. Pemerintah, kata Tito, sudah menyiapkan skema diskon melalui koordinasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas tarif.
Pesan tersebut di sampaikan Mendagri dalam keterangan resmi saat Rapat Bersama Kepala Daerah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Terkait Sosialisasi Larangan ke Luar Negeri, Kesiapan Menghadapi Nataru, dan Penanganan Bencana. Rapat berlangsung di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Tito meminta seluruh pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi periode Nataru, termasuk potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Pemda juga di minta mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat dengan memperkuat koordinasi bersama Forkopimda dan para pemangku kepentingan. Ia menegaskan pentingnya memastikan seluruh moda transportasi—udara, darat, dan laut—berjalan aman dan terkendali.
Selain sektor transportasi, Mendagri menekankan perlunya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Nataru, pemda di minta aktif berkoordinasi. Dengan Perum Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan pelaku usaha daerah untuk memastikan stok tetap aman.
Tito juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti curah hujan tinggi dan potensi banjir rob. Ia menekankan agar seluruh sumber daya, personel, dan sistem peringatan dini di pastikan siap beroperasi.
Karena urgensi tersebut, Mendagri meminta para kepala daerah untuk tetap berada di wilayah masing-masing selama periode siaga dan siap mengambil keputusan cepat bila terjadi kondisi darurat. Ia juga mengimbau agar perjalanan ke luar negeri ditunda pada 15 Desember 2025 hingga 15 Januari 2026, kecuali untuk tugas khusus atas arahan Presiden atau kebutuhan medis mendesak.
Menurutnya, kehadiran kepala daerah menjadi kunci di tengah potensi bencana serta meningkatnya aktivitas masyarakat selama masa Nataru.
(Mur)



