VakansiInfo – Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 menjadi momen penting untuk menguatkan komitmen bahwa setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama untuk berkarya dan beraktivitas.
Hal ini di sampaikan oleh Sekretaris Ditjen Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, Very Radian Wicaksono, dalam acara SIMPHONI (Sinergi Museum Penerangan untuk Harmoni Digital Inklusif) yang berlangsung di Museum Penerangan, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (8/12/2025).
“Disabilitas bukan hambatan. Justru menjadi keunikan dan kelebihan dalam berkarya,” ujar Very.
Very juga mendorong para penyandang disabilitas untuk tetap percaya diri, tidak mudah menyerah, dan terus mengembangkan potensi diri.
Sebagai upaya menciptakan ruang digital yang inklusif dan aman, Very menjelaskan bahwa pihaknya telah menyediakan situs ramah akses bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, yaitu tunasdigital.id.
Platform ini di rancang sebagai pendamping anak dalam menggunakan gawai, sekaligus menjadi benteng terakhir untuk mencegah penyalahgunaan internet.
Ia menambahkan bahwa Komdigi juga telah menerbitkan Peraturan Pelaksanaan (PP) TUNAS. Sebagai langkah konkret melindungi anak dari konten negatif di dunia maya.
Sementara itu, aktivis disabilitas dan penulis yang juga Staf Khusus Presiden RI ke-7 Joko Widodo, Angkie Yudistia. Menekankan pentingnya peran semua pihak agar penyandang disabilitas dapat hidup mandiri.
Walau sudah ada tujuh peraturan pelaksanaan yang mendukung hak-hak penyandang disabilitas. Angkie mengakui bahwa penerapan kebijakan di berbagai daerah masih menghadapi tantangan.
“Ekosistem yang ramah disabilitas harus terbentuk. Agar setiap penyandang disabilitas dapat berkembang,” tegasnya.
Peringatan HDI 2025 mengirimkan pesan kuat bahwa sinergi berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan inklusi yang nyata.
(Mur)



