Survei kumparan Juli-Agustus 2025 ungkap 64% kendala belanja online terjadi setelah transaksi. Di Hari Pelanggan Nasional 2025 bertema ThinkCustomer, ekosistem Blibli Tiket menegaskan komitmen menghadirkan pengalaman belanja yang tenang dan relevan, dari checkout hingga pasca pembelian
VakansiInfo – Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2025 kembali mengingatkan bahwa kepuasan pelanggan adalah inti dari setiap layanan. Tahun ini, Harpelnas mengusung tema “ThinkCustomer” yang mendorong pelaku usaha untuk lebih fokus pada kebutuhan, pengalaman, dan kepuasan pelanggan.
Dalam konteks belanja online, kepuasan pelanggan ternyata tidak berhenti di tombol checkout. Survei kumparan Juli-Agustus 2025 menemukan 6 dari 10 konsumen Indonesia pernah mengalami kendala saat berbelanja online. Menariknya, 64% di antaranya mengaku kendala terjadi pada fase pasca-pembelian. Mulai dari keterlambatan pengiriman, kesulitan melacak pesanan, hingga layanan pelanggan yang kurang responsif. Temuan ini menegaskan bahwa tantangan utama e-commerce tidak hanya di transaksi, tetapi justru di tahap setelah pembelian selesai.
Bangun Kepuasan Lewat Ekosistem yang Terintegrasi
Di tengah semakin tingginya ekspektasi dan tantangan konsumen digital, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) melalui ekosistem omnichannel terpadu Blibli Tiket. Menegaskan sinergi strategis antara Blibli, tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma. Ekosistem ini tidak hanya menghadirkan kemudahan belanja lintas platform. Tetapi juga memberikan perhatian khusus pada pengalaman pasca-pembelian yang menjadi kunci dalam membangun kepuasan dan loyalitas pelanggan.
“Di Hari Pelanggan Nasional ini, kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kepada seluruh pelanggan yang telah mempercayakan berbagai kebutuhan kepada kami. Kepercayaan ini adalah energi utama bagi kami untuk terus berinovasi dan menghadirkan layanan yang relevan, lebih dekat dengan kebutuhan pelanggan. Bagi kami di ekosistem Blibli Tiket, kedekatan bukan hanya soal kanal yang terhubung. Tetapi juga kepekaan untuk merespon keresahan konsumen, memberi kepastian, dan menghadirkan rasa tenang dalam setiap langkah perjalanan belanja mereka,” ungkap Nazrya Octora, Head of Public Relations Blibli.
Meski 82% konsumen proaktif melaporkan kendala yang mereka alami. Survei kumparan Juli-Agustus 2025 menunjukkan angka keluhan tetap tinggi. Fakta ini menegaskan bahwa konsumen tidak tinggal diam, namun solusi yang di berikan sering kali belum menuntaskan masalah secara menyeluruh. Celah inilah yang perlu di jawab penyedia layanan, karena kepuasan sejati di tentukan oleh seberapa konsisten brand mampu menghadirkan ketenangan setelah transaksi.
Kesadaran inilah yang sejak awal menjadi pondasi ekosistem Blibli Tiket. Dengan menyentuh berbagai aspek kehidupan, dari belanja harian, perjalanan, groceries, hingga hunian, Ekosistem Blibli Tiket di rancang bukan sekadar menambah fitur. Tetapi menawarkan solusi nyata yang relevan dengan kebutuhan dan keresahan konsumen sehari hari.
Dari sinilah muncul kebutuhan untuk membangun loyalitas pelanggan, bukan hanya lewat kemudahan transaksi. Tetapi lewat kepastian solusi yang benar-benar memberi rasa aman di fase pasca-pembelian.
Loyalitas Terbangun dari Kepastian Pasca Pembelian
Bagi banyak konsumen, fase pasca-pembelian seringkali menjadi titik paling menegangkan dalam pengalaman belanja online. Alih-alih merasa puas, mereka justru kerap berhadapan dengan kekecewaan. Barang yang datang tidak sesuai ekspektasi, keterlambatan pengiriman, hingga produk rusak atau cacat. Survei kumparan Juli-Agustus 2025 juga mencatat 91% konsumen pernah menghadapi masalah di fase ini. Dengan rincian 48% menerima produk tidak sesuai, 41% mengalami keterlambatan, dan 32% menerima barang rusak. Angka ini menegaskan bahwa kepastian setelah checkout adalah hal yang paling di cari pelanggan.
Ini yang mendorong Blibli, sebagai omnichannel commerce, untuk melindungi konsumen dari risiko pasca-pembelian yang kerap di abaikan. Lewat kampanye #NoBlablaDiBlibli, Blibli memastikan pengalaman belanja lebih tenang dengan jaminan produk asli. Kepastian pengiriman tepat waktu, perlindungan lengkap, hingga retur dengan alasan apa pun.
Jika dalam pengalaman belanja online kepastian produk menjadi keresahan utama. Berbeda halnya dengan pengalaman pada sektor perjalanan atau online travel agent (OTA). Merencanakan perjalanan idealnya membawa rasa antusias, namun banyak konsumen justru di bayangi ketidakpastian. Survei kumparan Juli-Agustus 2025 mencatat 32% konsumen pernah mengalami perubahan harga saat checkout. Sementara 22% merasa tidak menerima informasi penting terkait perubahan atau pembatalan dari maskapai maupun hotel. Situasi ini tidak hanya menimbulkan rasa cemas, tetapi juga berpotensi merugikan secara finansial, mulai dari biaya re-booking hingga kehilangan hak refund.
Untuk menjawab keresahan konsumen, tiket.com menghadirkan solusi transparan dan fleksibel: harga jelas tanpa biaya tersembunyi, kemudahan refund dan reschedule, serta layanan pelanggan 24/7 melalui HaloTiket yang siap menyelesaikan setiap kendala secara cepat dan tuntas dalam waktu maksimal 1 jam. Ketenangan perjalanan juga dijamin dengan Flight Disruption Protection, yang secara otomatis memberikan kompensasi atas penundaan atau pembatalan tanpa proses klaim yang rumit.
Seperti halnya perjalanan, pengalaman belanja kebutuhan sehari-hari juga membawa tantangan tersendiri. Apa yang seharusnya memberi kemudahan justru bisa berubah menjadi kerumitan. Survei kumparan Juli-Agustus 2025 menemukan 38% mengeluhkan ongkir mahal, 34% mengalami stok kosong tanpa pemberitahuan, dan 26% menerima produk tidak sesuai harapan, mulai dari buah kurang manis hingga barang mendekati kadaluarsa.
Ranch Market menjawab tantangan ini dengan menjaga mutu melalui pasokan langsung dari toko, standar kualitas yang konsisten, dan jaminan pengiriman tepat waktu, sehingga kebutuhan harian benar-benar sampai di tangan pelanggan dalam kondisi terbaik.
Sementara itu, di kategori Home & Living, tantangan yang dihadapi konsumen berbeda sifatnya. Membeli furnitur bukan hanya soal harga, tetapi juga keputusan jangka panjang yang mempengaruhi kenyamanan hidup. Namun, survei kumparan Juli-Agustus 2025 mencatat 35% konsumen terkendala ongkir mahal, 27% menerima barang lebih lama dari estimasi, dan 24% merasa kesulitan karena tidak dapat melihat atau mencoba produk secara langsung.
Untuk itu, Dekoruma menghadirkan 39 Experience Centers yang memungkinkan pelanggan melihat, mencoba, dan berdiskusi sebelum membeli, sekaligus menikmati kemudahan integrasi online-to-offline. Dengan cara ini, konsumen bisa lebih yakin memilih furnitur yang sesuai kebutuhan dan gaya hidup mereka.
Hari Pelanggan Nasional 2025 menjadi pengingat bahwa relevansi lahir dari kedekatan dengan pelanggan. “Semangat ThinkCustomer yang diusung tahun ini juga sejalan dengan kampanye #SemakinDekatSemakinRelevan; yang menegaskan komitmen ekosistem Blibli Tiket untuk terus mendengarkan, memahami kebutuhan nyata konsumen, dan menghadirkan solusi yang dekat dengan keseharian mereka sekaligus memberi kepastian di setiap langkah perjalanan belanja,” tutup Nazrya Octora.
(Eff)