
VakansiInfo – Pernah mengalami hal ini? HP yang tadinya lancar untuk media sosial dan game kasual, tiba-tiba terasa lemot setelah update sistem terbaru. Baterai juga lebih cepat habis dan performanya seperti tak seprima dulu. Apakah ini hanya konsekuensi perkembangan teknologi, atau memang ada unsur planned obsolescence alias “penuaan terencana”?
Mari kita bedah pelan-pelan.
Kenapa HP Jadi Lemot Setelah Update?
Update software pada dasarnya baik: menutup celah keamanan, menambah fitur, atau memperbaiki bug. Namun update juga kerap membuat HP lama “ngos-ngosan”. Penyebab utamanya antara lain:
-
Software makin berat
Tampilan baru, animasi lebih halus, dan integrasi layanan tambahan menuntut tenaga ekstra dari prosesor dan RAM. HP lama jadi kepayahan. -
Optimalisasi lebih fokus ke model baru
Update biasanya dirancang untuk perangkat terbaru, sehingga model lama hanya “ikut kebagian” tanpa optimasi maksimal. -
Banyak proses latar belakang
Backup otomatis, notifikasi pintar, hingga fitur AI berjalan diam-diam dan menguras resource. -
Baterai ikut terpengaruh
Sistem baru butuh daya lebih besar, sementara kapasitas baterai lama sudah turun sehingga terasa lebih boros.
Mengenal Planned Obsolescence
Planned obsolescence atau penuaan terencana adalah strategi produsen agar produk terasa usang setelah beberapa tahun. Bukan rusak total, tapi performanya menurun atau tak lagi kompatibel dengan standar baru sehingga konsumen terdorong membeli perangkat baru.
Kasus terkenal terjadi pada iPhone lama yang terasa lebih lambat setelah update iOS. Apple beralasan penurunan performa dilakukan untuk melindungi baterai tua agar ponsel tak mati mendadak. Meski begitu, banyak orang melihatnya sebagai bentuk planned obsolescence.
Benarkah Update = Strategi Planned Obsolescence?
Di sinilah perdebatan terjadi.
-
Ada kemungkinan disengaja
Jika semua orang puas dengan HP lama, siapa yang akan membeli seri baru? Update yang membuat perangkat lama terasa kurang nyaman bisa menjadi strategi tidak langsung. -
Tapi tak selalu jahat
Aplikasi sosial media kini sarat video HD, filter AI, dan fitur interaktif yang menuntut hardware lebih kuat. Jadi HP lama melambat bisa jadi konsekuensi alami perkembangan teknologi, bukan niat buruk produsen. -
Efek psikologis pengguna
Begitu HP terasa lemot, banyak orang malas optimasi dan memilih membeli baru. Di titik ini, produsen tetap diuntungkan.
Contoh Kasus Nyata
-
Apple dan iPhone: Kasus penurunan performa iPhone lama memicu kritik global hingga Apple harus memberikan opsi mematikan fitur tersebut.
-
Android Lama dan Update OS: Banyak HP Android hanya mendapat update 1–2 tahun. Setelah itu aplikasi baru jadi makin berat, HP terasa usang.
-
Laptop dan Windows Update: Windows baru sering membuat laptop lama jadi lambat meski masih mumpuni untuk tugas ringan.
Tips Agar HP Lama Tetap Ngebut
Belum mau upgrade? Lakukan beberapa trik ini agar performa tetap oke:
- Tunda update besar kecuali update keamanan penting.
- Bersihkan memori dan cache secara rutin.
- Pakai aplikasi versi Lite yang lebih ringan.
- Reset pabrik sesekali agar sistem segar kembali.
- Ganti baterai jika kapasitasnya sudah turun drastis.
Dengan langkah-langkah ini, umur HP bisa diperpanjang tanpa harus buru-buru beli baru.
HP melambat setelah update bukan mitos. Ada faktor teknis seperti software makin berat, optimalisasi lebih fokus ke model baru, dan kapasitas baterai menurun. Di sisi lain, fenomena ini juga sejalan dengan konsep planned obsolescence.
Apakah ini strategi sengaja? Bisa iya, bisa juga konsekuensi teknologi yang berkembang cepat. Yang jelas, pengguna harus cerdas: jangan langsung percaya bahwa HP sudah “usang”. Dengan sedikit optimasi, HP lama masih bisa lancar dan bermanfaat lebih lama.
Sebelum buru-buru upgrade gara-gara HP lemot, coba dulu tips di atas. Bisa jadi itu hanya efek update, bukan tanda bahwa kamu “harus” beli HP baru.
(Fai)