VakansiInfo – Sebuah langkah baru dalam transformasi dunia kerja di Indonesia resmi dimulai. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) bersama lima konfederasi, satu jaringan, dan 14 federasi serikat pekerja meluncurkan serangkaian aplikasi pengaduan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk sektor garmen, alas kaki, dan kelapa sawit.
Peluncuran yang berlangsung di Jakarta pada 29 Oktober 2025 ini menjadi penanda komitmen berkelanjutan ILO dalam memperkuat hubungan industrial yang harmonis serta memastikan hak-hak pekerja di sektor manufaktur dan pertanian terlindungi dengan lebih baik.
Teknologi untuk Perlindungan dan Keadilan Pekerja
Aplikasi digital ini di kembangkan melalui proyek RealGains (Realizing Gains from Trade for Gender Equality and Child Labour-Free Supply Chains), yang di danai oleh Pemerintah Kanada, dan sebelumnya di bangun lewat proyek SIRI (Strengthening Industrial Relations in Indonesia).
Melalui inovasi ini, ILO memanfaatkan teknologi cerdas untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan yang kompleks—mulai dari diskriminasi, pelanggaran hak, hingga akses pengaduan yang terbatas.
Tiga aplikasi utama diluncurkan:
- SoPaN SPN (bersama Serikat Pekerja Nasional),
- Teman Garteks (bersama Federasi Serikat Pekerja Garmen dan Tekstil), dan
- Hallo Siola (bersama FSP-TSK).
Ketiganya kini di lengkapi dengan fitur AI canggih seperti auto-tagging, kategori otomatis, rekomendasi tindak lanjut, dan sistem penilaian kepuasan pengguna. Aplikasi ini tidak hanya mempercepat proses pengaduan, tetapi juga memastikan transparansi dan akuntabilitas bagi para pekerja di industri garmen dan alas kaki.
Perluasan ke Sektor Kelapa Sawit
Tak berhenti di sektor manufaktur, proyek ILO RealGains juga meluncurkan situs web dan aplikasi pengaduan baru khusus untuk sektor kelapa sawit. Di kembangkan bersama Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit (JAPBUSI).
Aplikasi ini di rancang sesuai dengan kondisi unik pekerja di perkebunan sawit. Dan di lengkapi fitur AI untuk klasifikasi otomatis, penandaan kasus, serta rekomendasi tindak lanjut cepat.
Dengan teknologi ini, JAPBUSI dapat meninjau laporan dengan lebih efisien dan mengambil langkah mediasi yang tepat. Memperkuat advokasi dan penyelesaian masalah ketenagakerjaan secara transparan.
“Inisiatif ini menjadi terobosan penting dalam menciptakan mekanisme pengaduan yang efektif, berkeadilan, dan mudah di akses. Dengan memanfaatkan teknologi AI, kita melangkah menuju masa depan hubungan industrial yang lebih kuat dan berkelanjutan.” Ujar Simrin Singh, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste.
Inovasi untuk Pekerjaan yang Layak dan Adil
Aplikasi-aplikasi ini dapat di unduh gratis di Google Play, dan di rancang agar mudah di gunakan oleh pekerja di seluruh Indonesia. Melalui formulir digital sederhana, pengguna dapat mengajukan pengaduan lengkap dengan foto, video, atau dokumen pendukung. Pengaduan tersebut akan diverifikasi oleh administrator serikat pekerja, yang kemudian melakukan tindak lanjut seperti negosiasi atau mediasi dengan pihak manajemen.
“Aplikasi dan situs web ini menandai langkah maju dalam memastikan perlindungan hak dan keselamatan pekerja di sepanjang rantai pasok.” Tambah Alice Birnbaum, Kepala Kerja Sama Pembangunan Kanada untuk Indonesia. “Inisiatif ini berpotensi memberi manfaat langsung bagi ratusan ribu pekerja di sektor garmen, alas kaki, dan kelapa sawit.”
Dengan integrasi teknologi dan semangat kolaborasi, ILO dan para serikat pekerja membuktikan. Bahwa keadilan di tempat kerja kini bisa di mulai dari genggaman tangan — lewat sebuah aplikasi.
(Red)
