
Vakansiinfo – Pemerintah Indonesia dan Prancis mempererat kerja sama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital serta perlindungan anak di ruang siber. Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), kolaborasi ini mencakup berbagai bidang strategis. Seperti pengembangan startup, regulasi kecerdasan buatan (AI), hingga peningkatan keamanan digital bagi generasi muda.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam wawancara bersama majalah L’Essentiel des Relations Internationales di Jakarta pada Rabu (04/06/2025). Menjelaskan bahwa kementerian yang ia pimpin kini memegang peran penting dalam transformasi digital nasional. Cakupan tugas Kemkomdigi di perluas untuk mencakup infrastruktur telekomunikasi dan kebijakan ekosistem digital. Termasuk mendukung pertumbuhan startup dan investasi digital.
“Mandat baru ini menjadikan kami garda terdepan dalam mewujudkan transformasi digital yang berkelanjutan dan berdaulat di Indonesia,” ujar Meutya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menempatkan digitalisasi sebagai bagian penting. Dalam reformasi pelayanan publik, pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat. Dengan lebih dari 210 juta pengguna internet aktif, Indonesia di hadapkan pada peluang besar sekaligus tantangan dalam menciptakan ruang digital yang sehat dan aman.
Salah satu langkah nyata adalah peluncuran Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS). Yang mengatur batas usia anak dalam mengakses media sosial pada kisaran 16–18 tahun. “Langkah ini adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman. Ini adalah kebijakan yang cukup progresif,” kata Meutya.
Dalam sektor lain, Kemkomdigi juga menyoroti pentingnya industri gim nasional. Bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI), kementerian terus mendorong program seperti Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) dan menyederhanakan proses perizinan agar gim lokal mampu bersaing di pasar internasional. “Kami ingin tidak hanya menghasilkan pengembang gim, tetapi juga memperkuat pasar dalam negeri untuk produk-produk lokal,” tambahnya.
Guna memperluas literasi digital, Kemkomdigi juga menggandeng media lokal, khususnya untuk menjangkau masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Tujuannya adalah menghadirkan pendidikan digital yang inklusif dan merata di seluruh penjuru negeri.
Kerja sama dengan Prancis turut berperan dalam pembangunan infrastruktur digital, termasuk proyek-proyek seperti pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) dan peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1). Kedua negara juga tengah menjajaki kolaborasi lanjutan dalam pengembangan startup dan inovasi teknologi digital.
“Jika kami diberi pilihan, kami tentu akan memilih kerja sama yang mendorong digitalisasi, salah satunya dengan bertukar praktik terbaik dalam pengembangan ekosistem startup,” tutur Meutya.
Ia menegaskan bahwa strategi utama Kemkomdigi berfokus pada tiga hal: keamanan ruang digital, penguatan infrastruktur, serta pengembangan sumber daya manusia digital. Tiga pilar inilah yang menjadi landasan bagi Indonesia dalam membangun masa depan digital yang mandiri, inklusif, dan mampu bersaing secara global.
(Mur)