VakansiInfo – Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami) kembali menggelar agenda tahunan di Pesantren Turath Nurul Anwar, Pahang, Malaysia. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang biasa di selenggarakan di Indonesia. Gelaran tahun ini di pindah ke Malaysia atas dawuh Syaikhona Wafi Maimoen Zubair untuk memperkuat silaturahmi dengan para ulama di Negeri Jiran.
Acara puncak Rihlah Singapura–Malaysia ini di isi dengan Ngaji Hikam karya Syaikh Ibnu Athoillah. Sekaligus Khaul Syaikh Said Romadhon Al-Bukhti. Ketua pelaksana, Wafiuddin, menjelaskan rangkaian acara berlangsung pada 3–7 Desember. Rombongan memulai perjalanan dari Singapura dengan berziarah ke makam Habib Nuh Al Habsyi, Habib Muhammad bin Muhammad Assatiri di area Masjid Malabar, dan Masjid Sultan. Perjalanan kemudian di lanjutkan ke Malaysia untuk napak tilas jejak Syaikhona Maimoen Zubair. Termasuk ke Yayasan Al-Jenderami Putrajaya, Surau Al-Abror majlis taklim Tawfiq asuhan Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid. Serta silaturahmi ke rumah Ustadz Irfan di Putrajaya. Rombongan juga mengunjungi organisasi Almuhibbin asuhan Habib Hadi, ziarah ke makam Syarifah Rodhiyah dan Syaikh Ismail di Pulau Besar Malaka. Lalu berakhir dengan khaul dan ngaji di Pahang sebelum menuju Penang untuk ziarah makam Kapitan Keling.
Puncak acara di Pesantren Turath Nurul Anwar turut di hadiri pejabat Negeri Pahang, Dato’ Sri Syed Ibrahim bin Syed Ahmad, Exco Hal Ehwal Agama Islam, Kemajuan Desa, dan Hal Ehwal Orang Asli Negeri Pahang. Dalam sambutannya, Syed Ibrahim menilai acara seperti ini sangat penting. Karena sejarah Islam di Malaysia memiliki hubungan erat dengan ulama Nusantara. Termasuk KH Maimoen Zubair yang juga memiliki kedekatan historis dengan Malaysia.
Perwakilan Alsyami, Gus Yasin Maimoen Zubair, yang tengah berada di Malaysia dalam agenda terkait pekerja migran Indonesia. Menyampaikan apresiasi dan komitmen Alsyami untuk terus memperluas jaringan silaturahmi dan dakwah di seluruh dunia.
Tuan rumah, Ustaz Ramzi bin Din, mengaku bangga atas kehadiran para ulama dan Alumni Syam Indonesia. Ia juga menegaskan kedekatan Pesantren Turath Nurul Anwar dengan Indonesia, terlebih salah satu pengasuhnya, Ustadz Abdullah Anas, berasal dari Indonesia.
Rihlah Singapura–Malaysia dalam rangka Khaul Syaikh Said Al-Bukhti ini diikuti oleh banyak ulama dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, di antaranya KH Wafi Maimoen Zubair (Ribath Nurul Anwar Sragen), KH Sihabudin (PP Isykarima), KH Lutfillah Aufa (PP Al Anfal), KH Hakim Banjarnegara (PP Tanbihul Ghofilin), KH Ibrahim Wasil Temanggung (PP Ridho Allah), Gus Latif Tambakberas (Darul Ulum), Ahmad Amin Tambakberas, Gus Farid (PP MIS), Gus M. Afif Blora, Gus Ulinnuha (Asrama Sunan Ampel PP Manbaul Ma’arif Denanyar Jombang), M. Baidlowi (PP Al Ianah Cepu), KH Ibnu Malik Banjarnegara, KH Bisri Musthofa (Mambaul Ulum Purbalingga), KH Akomaddin Shofa, KH Diyaul Haq Sodiq Suhaimi (PP Al Hikmah Benda Brebes), KH Muhaimin, KH Syaifudin, KH Zainal Umam (PP Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara), serta banyak ustadz dan alumni lainnya.
(Eff)



