VakansiInfo – Di tengah rutinitas harian yang di penuhi jadwal, notifikasi, dan tuntutan yang tak ada habisnya, waktu untuk diri sendiri sering terasa seperti kemewahan. Padahal, me time bukan sekadar gaya hidup estetik. Tapi kebutuhan dasar agar kita tetap waras dan bisa menjalani hari dengan kepala yang lebih jernih. Sayangnya, banyak orang mengira me time harus di lakukan di tempat cantik dengan lilin aromaterapi, kopi latte mahal, atau ambience yang “Instagrammable.” Faktanya, tidak semua orang punya waktu dan budget untuk itu—dan kabar baiknya, kamu tidak harus punya.
Ada beberapa tanda yang menunjukkan kamu butuh rehat dari dunia luar. Misalnya merasa capek terus meski aktivitas tidak terlalu padat, mood mudah berubah tanpa alasan jelas. Atau mulai kehilangan motivasi untuk hal-hal kecil. Terkadang, kamu juga jadi lebih sensitif terhadap hal sepele, atau tidak bisa menikmati waktu luang tanpa merasa harus produktif. Kalau kamu merasakan salah satunya, itu sinyal tubuh dan pikiranmu sedang minta istirahat.
Me time yang efektif tidak harus rumit. Mulailah dari hal sederhana yang bisa dilakukan kapan pun. Misalnya mematikan notifikasi selama satu jam dan duduk diam tanpa target, merapikan kamar agar suasana hati ikut rapi, atau menonton ulang film favorit yang sudah kamu hafal alurnya. Menulis spontan juga bisa jadi cara melepas beban pikiran, entah itu curhat, daftar belanja, atau sekadar menuangkan isi kepala. Kalau ingin bergerak, jalan kaki sebentar sambil menghirup udara luar pun cukup membantu.
Yang sering dilupakan adalah bahwa me time bukan bentuk egois, tidak perlu estetik, tidak harus diposting, dan tidak perlu menunggu waktu luang yang besar. Memberikan ruang untuk diri sendiri adalah bentuk pengisian ulang energi, bukan pelarian. Selama membuatmu merasa lebih tenang setelahnya, itulah me time yang benar.
(Ati)
