Sel. Sep 9th, 2025

Mengenal Mata Silinder: Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Mengenal Mata Silinder: Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Vakansiinfo – Mata silinder, atau dikenal juga sebagai astigmatisme, merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umum terjadi. Kondisi ini menyebabkan penglihatan menjadi buram atau tampak tidak fokus, baik saat melihat objek dekat maupun jauh.

Astigmatisme terjadi ketika bentuk kornea atau lensa mata tidak sempurna. Idealnya, permukaan mata berbentuk bulat sempurna, namun pada penderita mata silinder, bentuknya lebih oval seperti telur. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak dapat difokuskan dengan tepat ke retina, sehingga penglihatan menjadi tidak jelas.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kelainan refraksi seperti astigmatisme menjadi penyebab utama gangguan penglihatan global yang sebenarnya bisa ditangani dengan baik.

Gejala Mata Silinder yang Perlu Di waspadai

Setiap orang bisa mengalami gejala mata silinder dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Bahkan, sebagian orang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kondisi ini. Beberapa gejala yang umum di rasakan antara lain:

  • Penglihatan tampak buram atau tidak jelas di segala jarak.
  • Mata terasa lelah atau tidak nyaman.
  • Sering mengalami sakit kepala, terutama setelah membaca atau menatap layar dalam waktu lama.
  • Kesulitan melihat di malam hari.
  • Sering menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas.
  • Sensitif terhadap cahaya terang.

Jika kamu merasakan gejala-gejala di atas, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter mata.

Baca Juga  KKP Beri Kemudahan Urus Sertifikat Kelaikan Kapal Perikanan

Penyebab Astigmatisme

Hingga saat ini, penyebab pasti dari mata silinder belum sepenuhnya di ketahui. Namun, faktor genetik di duga kuat menjadi penyumbang utama. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat mata silinder, kemungkinan besar anaknya juga bisa mengalaminya.

Selain faktor keturunan, beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan astigmatisme meliputi:

  • Cedera pada mata.
  • Riwayat operasi mata.
  • Penyakit tertentu yang menyerang kornea.
  • Keratokonus, yaitu kondisi di mana kornea menipis dan menonjol ke luar secara progresif.
Cara Mengetahui Apakah Kamu Mengalami Mata Silinder

Untuk memastikan diagnosis mata silinder, di perlukan pemeriksaan mata secara menyeluruh oleh dokter spesialis mata. Prosedur pemeriksaan umumnya meliputi:

  • Tes ketajaman penglihatan: Mengukur seberapa jelas mata kamu bisa melihat pada berbagai jarak.
  • Refraksi: Menentukan lensa korektif yang sesuai untuk mengoreksi kelainan.
  • Keratometri: Mengukur kelengkungan kornea.
  • Topografi kornea: Menghasilkan peta digital permukaan kornea untuk mendeteksi bentuk yang tidak normal.
Pilihan Penanganan untuk Mata Silinder

Terdapat beberapa cara untuk mengoreksi penglihatan akibat mata silinder, tergantung pada tingkat keparahan dan preferensi masing-masing individu. Metode yang tersedia antara lain:

  • Menggunakan kacamata: Lensa khusus dapat membantu memfokuskan cahaya ke retina dengan tepat.
  • Lensa kontak torik: Dirancang khusus untuk penderita astigmatisme dan tersedia dalam berbagai bahan.
  • Operasi refraktif: Seperti LASIK atau PRK, bertujuan untuk membentuk kembali permukaan kornea secara permanen.
Baca Juga  Lagu Slow Rock 80an yang Tetap Ngena di Hati Sampai Sekarang

Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan RI, juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin sebagai langkah deteksi dini terhadap gangguan penglihatan.

Apakah Mata Silinder Bisa Dicegah?

Karena sebagian besar kasus mata silinder bersifat bawaan atau genetik, tidak ada cara pasti untuk mencegahnya. Meski demikian, kamu tetap bisa menjaga kesehatan mata untuk mencegah komplikasi dan memperlambat perkembangan kondisi ini.

Beberapa cara menjaga kesehatan mata yang bisa kamu lakukan adalah:

  • Rutin melakukan pemeriksaan mata.
  • Menghindari risiko cedera mata.
  • Mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya vitamin A dan antioksidan.
  • Mengelola kondisi medis seperti diabetes dan hipertensi.
  • Menggunakan pencahayaan yang cukup saat membaca atau bekerja.
  • Mengistirahatkan mata secara berkala saat menggunakan gadget.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mulai merasakan gangguan penglihatan yang menghambat aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk segera periksa ke dokter mata. Terlebih jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan astigmatisme atau faktor risiko lainnya. Pemeriksaan secara rutin sangat dianjurkan untuk memastikan mata tetap sehat dan penglihatan tetap optimal.

(Ati)

Related Post