Vakansiinfo – Dalam semangat memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, Jendela Puspita menghadirkan sebuah karya sastra yang menyentuh hati: antologi puisi berjudul Secercah Harapan Pendidikan Indonesia. Buku ini merupakan hasil kolaborasi dari para penyair yang tergabung dalam Tim Penyair Jendela Puspita. Mereka berasal dari beragam latar belakang seperti guru, pelajar, aktivis literasi, hingga praktisi pendidikan dari berbagai wilayah Indonesia.
Lebih dari sekadar kumpulan puisi, buku ini menjadi cerminan suara hati masyarakat pendidikan Indonesia. Setiap bait menggambarkan harapan, keresahan, perjuangan, dan cinta terhadap dunia pendidikan yang terus berkembang. Buku ini juga menjadi sarana untuk mengenang dan merenungkan kembali ajaran Ki Hajar Dewantara, tokoh sentral dalam sejarah pendidikan nasional.
Falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara—Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Menjadi semangat utama yang menyatu dalam karya-karya puisi di dalam antologi ini. Filosofi tersebut mengajak pembaca untuk memahami bahwa peran pendidik bukan hanya mengajar. Tetapi juga menjadi teladan, motivator, dan pendukung dalam proses belajar.
Alih-alih perayaan yang bersifat seremonial, Hari Pendidikan Nasional bisa di peringati secara sederhana namun bermakna, seperti menulis dan membaca puisi. Melalui karya sastra, kita bisa menyampaikan kegelisahan, harapan, dan semangat untuk terus memperjuangkan pendidikan yang lebih baik.
Antologi ini menjadi bukti bahwa puisi masih memiliki kekuatan dalam menumbuhkan empati dan kesadaran sosial. Ia mengajak kita melihat pendidikan bukan sekadar sarana mentransfer ilmu, melainkan juga jalan menuju pembebasan dan kemanusiaan. Dari setiap secercah harapan yang di tuangkan dalam kata, lahir cahaya untuk masa depan pendidikan Indonesia.
Para penyair yang terlibat dalam antologi ini antara lain: Siska Puspita Dewi, Suwarni, Afif Ardiansyah, Mariza, Taufik Pramudja, Ranem, Rudy, Umi Agus Farida, M.Pd., Siti Khodijah, Dyah Mintarti, Lilis Edah Jubaedah, Mirwan Bukhari, Zulkarminiyati, Umi Hani, Lidya Vinansy, Rini Sugiyarsih, Widayah, Lydia Aurumi, Nini Sofyan, Siti Nia Nurelaningsih, Nenden Hernika, Neni Rupaida, Eni Lutfiyah, Griet Helena Laihad, Angga Hardiawan, Sri Setiawaty, Dewi Anggraeni M, S.Pd., M.Pd., Iis Hasnawati, dan lain-lain.
(Red)

