VakansiInfo – Mengusung semangat #NeverDone, NusantaRun kembali hadir melalui Chapter 13: Bali Series. Pada 6–7 Desember 2025, sebanyak 153 pelari akan menempuh lintasan 75 KM. Dari Museum Batur Geopark hingga Pura Sakenan Serangan. Namun lebih dari sekadar finis, tujuan utama mereka adalah membuka akses pendidikan dengan target penggalangan dana Rp1,5 miliar.
Rute lari dari pura ke pura ini menghadirkan karakter unik berupa tanjakan panjang, turunan tajam, dan jalur pesisir yang menuntut ketahanan fisik sekaligus mental.
Founder NusantaRun, Christopher Tobing, menegaskan bahwa jumlah anak Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan layak masih sangat besar. Karena itu, NusantaRun Chapter 13 menjadi pengingat bahwa langkah untuk pendidikan tidak boleh berhenti.
Ia juga menyampaikan bahwa semangat #NeverDone menggambarkan komitmen jangka panjang NusantaRun dalam membuka akses pendidikan. Sejalan dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah proses yang membentuk satu generasi dan memengaruhi generasi berikutnya. Sejak di mulai pada 2013, NusantaRun telah menjelajahi rute Jakarta hingga Banyuwangi, dan kini kembali hadir di Bali.
Menurut Christopher, perjalanan panjang NusantaRun bukan sekadar deretan event. Melainkan bentuk konsistensi dalam memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan pendidikan yang setara.
Hingga kini, NusantaRun telah berkolaborasi dengan 13 yayasan pendidikan. Dan berhasil menghimpun lebih dari Rp12,5 miliar untuk mendukung program peningkatan kualitas pendidikan.
Founder lainnya, Jurian Andika, menambahkan bahwa NusantaRun bermimpi setiap wilayah Indonesia bisa menikmati kualitas pendidikan yang sama baiknya. Karena itu, setiap seri selalu diusahakan memberi kontribusi nyata di daerah yang dilewati.
Untuk Chapter 13, NusantaRun menetapkan proyeksi dampak satu tahun ke depan dengan bekerja sama bersama Guru Belajar Foundation, terutama dalam pengelolaan Beasiswa NusantaRun. Dukungan ini ditujukan bagi 10 atlet pelajar serta pelajar disabilitas dari keluarga kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan hingga tingkat universitas.
Menurut Thoriq Majid dari Guru Belajar Foundation, atlet pelajar sering menghadapi tekanan ganda antara target olahraga dan akademik, sementara pelajar disabilitas masih berhadapan dengan stigma dan hambatan akses. Melalui beasiswa dan ekosistem yang inklusif, mereka berharap dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan dan setara.
Semangat kolektif NusantaRun juga melibatkan banyak pihak, mulai dari komunitas, relawan, marshall, hingga pelari yang berlari sambil menggalang donasi. Ruang partisipasi juga dibuka untuk publik yang ingin mendukung melalui donasi.
Tahun ini, dukungan juga datang dari UNIQLO, yang ikut berkontribusi dalam penggalangan dana pendidikan dan memperkuat langkah para pelari dalam mewujudkan akses pendidikan yang lebih setara.
Hingga 4 Desember 2025, donasi yang terkumpul sudah mencapai Rp653.930.702. Publik masih bisa berdonasi melalui situs resmi nusantarun.com/donate atau melalui tautan di bio Instagram NusantaRun hingga 17 Januari 2025.
Event Director NusantaRun, Andreas Kansil, menutup dengan ajakan agar semakin banyak orang turut berperan dalam menghadirkan akses pendidikan yang lebih adil. Selama pintu bantuan masih terbuka, setiap dukungan akan membawa perubahan nyata bagi anak-anak Indonesia.
(Sam)
