Nyawang Bulan Di Tugu kujang Jadi Sarana Silaturahmi dan Kepedulian Terhadap Ikon Kota Bogor Yang Mulai Rapuh

Nyawang Bulan Di Tugu kujang Jadi Sarana Silaturahmi dan Kepedulian Terhadap Ikon Kota Bogor Yang Mulai Rapuh

Vakansiinfo – Pada dinten soma, 7 sulapaksa, sasih Posya 1961 Saka Sunda atau bertepatan dengan hari Senin, 19 Agustus 2024. Para budayawan, seniman, pemerhati budaya, unsur kedinasan Pemkot Bogor dan warga masyarakat berkumpul sejak pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB menggelar kegiatan Babakti, Nyawang Bulan dengan tema “Sapayung Sakujang Sabeungkeutan” di pelataran Tugu Kujang Kota Bogor.

Kegiatan yang di inisiasi para sesepuh, budayawan Kota Bogor ini. Akan di laksanakan 3 bulan sekali sebagai wahana silaturahmi, bertukar gagasan dan informasi. Babakti kepada para Karuhun dalam upaya menjaga keguyuban, kerukunan, kebersamaan serta kepedulian terhadap budaya bangsa, khususnya budaya Sunda.

Kegiatan Nyawang Bulan yang di pandu pembawa acara Ki Odoy ini berisi pangjajap yang di sampaikan Ki Sepuh Cecep Toriq. Pangbagea dari Dinas Pariwisata yang di sampaikan Kang Dian Herdiawan. Kidung Rajah di iringi kacapi suling oleh Kang Yayat Ebok, Kang Ceceng, Kang Ujo dan Kang Uci. Pembacaan wawacan Sulanjana oleh Téh Irma Valentino, Kang Boyke Valentino.

Kemudian di lanjut dengan Tawasulan dan kegiatan Babakti di pandu Ki Cecep Toriq. Dan di pungkasi dengan doa bersama oleh Abah Eko Farid.

Menurut Ki Cecep Toriq yang bertindak sebagai koordinator kegiatan menyampaikan. Bahwa kegiatan ini adalah wadah silaturahmi di mana kita bisa ‘Riung mungpulung, paamprok jonghok, patepang raray’ untuk Mieling HUT RI ka-79. Juga Hari Jadi Provinsi Jawa Barat, juga sebagai bewara bagi semua tentang kondisi Tugu Kujang yang kian memprihatinkan.

Baca Juga  Perkuat Bisnis dan Jalin Keakraban, Kimaya Sudirman Yogyakarta by HARRIS gelar Corporate dan Travel Agent Gathering
Nyawang Bulan Di Tugu kujang Jadi Sarana Silaturahmi dan Kepedulian Terhadap Ikon Kota Bogor Yang Mulai Rapuh
Foto: Istimewa Jangkar Jiwa Media
“Dengan tema ‘Sapayung Sakujang Sabeungkeutan’ kita ingin semua merasa ‘sareundeuk saigel sangkan milu malire Kana kaayaan Tugu Kujang anu sok di pake ciri ku para pupuhu kota Bogor’ tapi kurang peduli dengan keadaannya.” Ungkapnya.

Lebih lanjut Ki Cecep Toriq menegaskan. “Dari kegiatan ‘Ngumbah Tugu Kujang’, kita jadi tahu bahwa kondisi kujang di puncak tugu sudah keropos. Bahkan ketika di bersihkan terasa ‘oyag’ atau labil hanya karena doa kita semua barangkali, Tugu Kujang masih bisa berdiri. Tapi ini sangat menghawatirkan dan segera harus di ambil tindakan, dan kami sudah laporkan kepada pihak terkait untuk di perhatikan.” Pungkasnya.

Adapun Dian Herdiawan yang mewakili dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor menyampaikan. Bahwa kegiatan Nyawang Bulan sebagai bagian dari upaya merawat kesadaran akan pentingnya menjaga alam dalam memelihara kehidupan. Juga berarti mereksa nilai luhur kebudayaan sebagai warisan kearifan para leluhur yang harus kita jaga.

“Salah satu upaya merawat dan menjaga warisan leluhur kita adalah menjaga Tugu Kujang yang selama ini menjadi Ikon Kota Bogor. Kondisi Tugu Kujang yang mulai keropos ini sudah kita sampaikan dan PJ Walikota serta Kepala Dinas telah membahas hal ini. Memang tugu yang di bangun pada tahun 1982 yang sudah berusia 42 tahun tentu akan mengalami kerusakan. Akan tetapi kita berharap dengan niat batiniah dan upaya lahiriah mari bersama kita sautunan untuk mengembalikan kekokohan Tugu Kujang sebagai ikon Kota Bogor yang membanggakan.” Ungkap Dian Herdiawan memungkasi.

Baca Juga  Mengenal Lebih Dalam Content Writer

Kegiatan Nyawang Bulan ini menurut Ki Iman Sobari, sebagai salah satu pupuhu kota Bogor. Adalah sebuah upaya untuk membangun kesadaran pada kekuasaan Tuhan yang menciptakan alam raya dan seisinya. Salah satunya menciptakan bulan yang menjadi bagian keseimbangan alam raya. Membawa ketakjuban akan keindahan purnamanya serta menambah tebalnya keyakinan pada Wujud Yang Maha Pencipta. Menumbuhkan rasa syukur bahwa hari ini kita masih di beri usia untuk bisa bertemu, bersilaturahmi, bercengkrama dalam naungan cahaya bulan yang menentramkan.

(Ckr03)

About The Author

Pilihan Redaksi

Menyusui Sesering dan Semau Bayi

Menyusui Sesering dan Semau Bayi

Alfaland Group dan Triniti Land kembangkan District East dengan konsep Little Singapore seluas 26 h

Alfaland Group dan Triniti Land kembangkan District East dengan konsep Little Singapore seluas 26 h