
Malam Minggu yang cerah, udara selepas magrib terasa segar dan menambah gairah sesiapa yang hendak melepas penat malam itu.
Vakansiinfo – Di gedung Bumi Ageung Pakwan Padjajaran Batu Tulis Bogor, Sabtu, 7 September 2024 lalu tampak satu persatu para pegiat seni dan budaya, sejarawan, para sesepuh, pupuhu adat dan paguyuban memasuki gerbang untuk mengikuti kegiatan Patemon Bina Budaya di tempat yang di orientasikan menjadi pusat kegiatan kebudayaan tersebut.
Sekira bada Isya, hampir 40-an pegiat seni, budaya, sejarawan, akademisi, arkeolog dan pemerhati kebudayaan mulai berkumpul dan saling berbagi cerita dalam suasana yang guyub, rukun dan penuh dengan semangat kebersamaan silih asih, silih asah, silih asuh. Untuk saling berazam memberi kontribusi bagi pembangunan atmosfir budaya pada Kota Bogor.
Kegiatan Patemon Bina Budaya yang memasuki edisi ke-2 ini, menjadi sebuah ruang bersama dalam membangun kebersamaan. Memperkuat rasa persaudaraan, mengukuhkan tekad untuk mampu berbuat bagi kemajuan kota Bogor baik secara konsepsional maupun praktikal sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Dalam kegiatan kali ini di sampaikan beberapa tema diskusi berkenaan dengan budaya Sunda yang di sampaikan oleh beberapa pemantik materi antara lain:
Ki Yayat Odoy yang menyampaikan tema Seni Sunda sareng Seluk Belukna, Ki Dalang Ceceng Arifin menyampaikan Dunia Pawayangan. Ki Rachmat Iskandar dengan pandangannya tentang Cagar Budaya Kota Bogor. Ambu Elya R. Wiradiharja tentang Busana Sunda. Kang Heri Cokro yang menyampaikan tema Kaulinan Barudak dan beberapa tema lain seperti Golok menuju UNESCO oleh Ki Ari Jinjin. Pendokumentasian oleh Kang Deni Dangiang, dan Rencana Latihan Panahan oleh bah Eko ETK dan tema lainnya yang berkembang di tengah diskusi yang terjadi.
Ki Iman Sobari sebagai koordinator bina budaya, menjelaskan. “Patemon Bina Budaya yang kali ini di hadiri oleh 42 orang. Mulai berlangsung pukul 20.00 Wib hingga usai pada pukul 23.30 Wib menghasilkan beberapa kesepakatan yang di harapkan mampu menjadi perekat rasa kebersamaan dan tanggung jawab untuk mengangkat citra budaya kota Bogor ke level yang lebih tinggi.” Ungkapnya seraya menyampaikan catatan yang di susun oleh notulen.
Adapun catatan notulensi diskusi berupa Kesepakatan yang terlahir dari proses tukar gagasan tersebut antara lain berisi:
- Seniman, budayawan, sejarawan menyatukan visi misi seni budaya,
- Membuat rancangan konsep garapan seni budaya di bidangnya masing-masing,
- Konsep garapan bina budaya untuk dijadikan sebagai panduan/kurikulum Bina Budaya kota Bogor,
- Menampilkan/mengadakan giat rutinitas seni budaya yang terkonsep dengan sasaran siswa, mahasiswa, karang taruna dan masyarakat umum,
- Bekerja sama dengan stekeholder dan Pemda setempat,
- Menggandeng CSR/Donatur sponsor giat bina budaya kota Bogor,
- Momen “Ngumbah Tugu Kujang” menjadi ikon Bogor,
- Museum Pakwan Pajajaran sebagai tempat berkegiatan setiap bulan terjadwal dengan kamonesan masing-masing secara profesional,
- Menampung ide gagasan dan masukan untuk perbaikan seni budaya demi kesinambungan generasi mendatang,
- Para seniman budayawan sejarawan bogor kudu sareundeuk saigel sabobot sapihadean.
Menjelang pukul 24.00 Wib acara di akhiri dengan pembacaan notulensi diskusi dan doa penutup oleh Bah Aris Mulyana.
(Ckr03)