
VakansiInfo – Puluhan orang dari berbagai daerah menjadi korban dugaan penipuan lowongan kerja (loker) di bandara yang di duga di lakukan oleh seorang pria bernama RS, warga Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Aksi penipuan tersebut mengakibatkan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Modus yang digunakan pelaku yakni menjanjikan korban untuk bekerja di bidang jasa bandara, khususnya sebagai Ground Handling dan Passenger Service Assistance (PSA) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Bandara Raden Intan, Lampung.
Modus dan Awal Kasus
Kasus ini bermula pada Februari 2025, ketika Direktur Utama PT Lingkung Gunung Sejahtera, Irfan Fauzi, dikenalkan oleh seorang GM Resort di Pancawati, Caringin, Bogor kepada RS.
“Dia (RS) mengaku ahli di bidang bisnis jasa penerbangan, khususnya ground handling dan PSA di Bandara Soekarno-Hatta, namun mengeluh usahanya terkendala modal dan perizinan. Lalu menawarkan kerja sama untuk mengembangkan usaha PT Lingkung Gunung ke sektor penerbangan melalui Elji Aero Service,” ungkap Irfan Fauzi kepada media pada Senin, 22 September 2025.
Sejak saat itu, Irfan mengaku telah mentransfer dana lebih dari Rp90 juta kepada RS untuk pengurusan izin komersial. Namun hingga 22 September 2025, izin yang dijanjikan tidak kunjung terbit.
Terbongkarnya Kasus
Kasus ini mulai terungkap ketika beberapa orang yang mengaku sebagai pekerja bandara menghubungi staf PT Lingkung Gunung Sejahtera untuk menanyakan gaji yang tidak pernah mereka terima selama 1–3 bulan bekerja di bawah koordinasi RS.
Para korban juga mengaku telah membayar biaya administrasi sebesar Rp8–12 juta per orang sebagai syarat diterima bekerja. Namun janji itu tidak pernah terwujud.
“Para korban membayar Rp8–12 juta per orang dengan janji dipekerjakan sebagai staf di Bandara Soekarno-Hatta dan Raden Intan Lampung,” tambah Irfan.
Dalam pertemuan virtual pada 16 September 2025, terungkap terdapat 43 korban, yang terdiri dari 18 orang di Lampung dan 25 orang di Jakarta.
Nama lain yang disebut terlibat dalam jaringan RS adalah N, MPS, dan ES, yang diduga berperan melakukan rekrutmen calon korban di Lampung.
Ungkapan Narasumber 8 Oktober 2025
Dalam pernyataan kepada awak media pada Rabu, 8 Oktober 2025, Irfan Fauzi menegaskan bahwa kasus ini telah dilaporkan ke Polres Bogor di Cibinong, namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai tindak lanjut laporan tersebut.
“Kami mendapat laporan dari seseorang bernama Andika dari Lampung pada 11 September 2025. Dia mengaku telah bekerja selama empat bulan di bawah PT Lingkung Gunung namun belum pernah digaji. Hal ini mendorong kami untuk mengadakan pertemuan daring yang diikuti oleh para korban, dan kami mendapati jumlah korban mencapai 43 orang,” ungkap Irfan.
Irfan menambahkan bahwa kondisi sebagian korban saat ini masih berada di sekitar Bandara Soekarno-Hatta dan hidup dengan menyewa kamar kos, tanpa kepastian pekerjaan maupun pembayaran gaji.
“Kami berharap pihak Kepolisian Resort Bogor dapat segera menindaklanjuti laporan kami agar tidak semakin banyak pihak yang menjadi korban. Hingga saat ini terduga pelaku masih beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan nama PT Lingkung Gunung, Elji Aero Services, atau cover perusahaan lain,” tegas Irfan.
Korban dan Dugaan Penipuan
Selain PT Lingkung Gunung Sejahtera, beberapa pihak lain juga mengaku telah ditipu oleh RS dengan modus serupa, di antaranya:
- PT Kamil Wisata Mandiri: Satimin, pengelola Executive Lounge Bandara Raden Intan Lampung
- PT Aruna: Direktur Utama PT Aruna, Andrico, mengaku telah menyetorkan uang puluhan juta rupiah kepada RS setelah ditawari kerja sama pengelolaan usaha di Bandara Soekarno-Hatta.
Pesan dan Peringatan
Irfan juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang mengharuskan pembayaran uang di muka.
“Kami berharap saudara RS menghentikan segala kegiatan yang merugikan banyak orang. Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur lowongan kerja yang meminta uang terlebih dahulu, dan selalu mengecek kebenaran alamat serta legalitas perusahaan,” pungkas Irfan.
Kasus ini kini menunggu tindak lanjut dari pihak Polres Bogor. Sementara itu, para korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan keadilan dapat ditegakkan.
(Red)