
VakansiInfo – Olahraga panahan kini berkembang lebih dari sekadar aktivitas fisik. Di balik tarikan busur dan anak panah, tersimpan pembelajaran tentang fokus, kesabaran, serta kepercayaan diri yang mampu membentuk karakter dan prestasi.
Salah satu sosok yang aktif mengembangkan olahraga ini adalah Coach Rifatra Dai Leire, pendiri PI Archery Club. Melalui klub ini, ia membuka ruang bagi siapa saja untuk mengenal panahan, bukan hanya sebagai olahraga prestasi, tetapi juga sarana pendidikan karakter.
Rifatra mulai memperkenalkan panahan sejak 2015 melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah Depok. Awalnya, panahan dipandang sebagai olahraga minoritas, namun baginya, panahan adalah sarana membentuk disiplin. Seiring meningkatnya minat pelajar, PI Archery Club resmi berdiri dan kini menaungi lebih dari 100 anggota aktif, bermitra dengan empat sekolah swasta di Jakarta dan sekitarnya.
“Lawan utama dalam panahan adalah diri sendiri. Dari situ kita bisa tahu kekurangan, apakah di fokus, fisik, atau teknik,” ujar Rifatra (7/9/2025).
Klub ini terbuka untuk semua usia mulai dari enam tahun, dengan biaya latihan terjangkau Rp100 ribu untuk trial hingga Rp350 ribu per bulan. PI Archery Club juga di kenal inklusif karena menerima anak berkebutuhan khusus, termasuk autisme, down syndrome, hingga disabilitas ortopedi. Dengan pendekatan sabar, banyak dari mereka mampu fokus, berprestasi, bahkan menjuarai kompetisi.
Namun, tantangan terbesar adalah keterbatasan fasilitas. Saat ini, latihan resmi tingkat daerah di pusatkan di GOR Ragunan, sementara lomba antarklub masih di tanggung peserta. Rifatra berharap pemerintah menyediakan lahan latihan yang lebih merata di tiap wilayah agar panahan dapat diakses semua kalangan.
“Panahan bisa diikuti semua umur. Jika fasilitas lebih merata, akan semakin banyak masyarakat yang bisa ikut serta dan berprestasi,” pungkasnya.
(Eff)