
Foto: Istimewa Jangkar Jiwa Media
Vakansiinfo – Para relawan muda yang tergabung dalam wadah Pejuang Waktu yang menginisiasi kegiatan Gerakan Cisadane Resik melaksanakan program mingguan ‘Sabtu Menanam’ di lingkungan Sekolah Kehidupan Putra Bangsa di Jalan Cipicung Kampung Pasir Angin Tonggoh, Desa Cipicung Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor pada Sabtu (13/07/2024) pagi.
Menurut Ketua Pejuang Waktu, Ferryanshah menyampaikan bahwa. “Kegiatan ini merupakan agenda mingguan Sabtu Menanam yang di laksanakan setiap hari Sabtu di berbagai tempat. Yang kebetulan pada hari ini, Ibu Kepala Sekolah TK Putra Bangsa meminta kami untuk menanam bibit buah kopi serta alpukat di lingkungan Sekolah kehidupan, di mana TK ini berlokasi.” Ungkap mahasiswa STIKES Wijaya Husada Bogor ini menjelaskan.

Dirinya berharap kegiatan serupa ini bisa menginspirasi banyak pihak. Khususnya generasi muda untuk turut berpartisipasi menyelamatkan lingkungannya dengan berbagai cara salah satunya melalui kegiatan menanam pohon. Menurutnya, Pejuang Waktu telah menanam 4000 batang bibit pohon berbagai jenis selama kegiatan ini di launching di bulan Maret 2024. Di atas lahan kritis atau di wilayah mana saja yang bersedia di tanami bibit pohon.
Ferryansyah juga menegaskan bahwa pejuang waktu melakukan pengawasan terhadap bibit pohon yang telah di tanam selama 6 bulan. Jika ada yang tidak tumbuh maka akan di ganti dengan bibit yang baru.

Isti Wuryanti, kepala TK Putra Bangsa menyampaikan terimakasih atas kesediaan para relawan pejuang waktu untuk menanam di lingkungan sekolahnya. “Selain untuk mempercantik lingkungan belajar anak juga sebagai upaya melestarikan lingkungan hidup. Menyegarkan udara dan menjadi peneduh yang membuat orang betah berada di lingkungan ini.” Pungkasnya .
“Kegiatan Sabtu Menanam para relawan muda Pejuang Waktu menjadi oasis dalam menyikapi kondisi lingkungan yang semakin kritis. Aktifitas anak-anak muda ini sangat mulia apalagi di lingkungan mereka tinggal, di kaki gunung salak kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. Yang semakin banyak terjadi penggunaan lahan untuk properti perumahan, vila dan tempat wisata yang terkadang kurang memperhatikan kondisi tanah dan dampak lingkungannya. Yang seringkali menimbulkan mala petaka bagi warga seperti longsor, banjir bandang dan lain sebagainya.” Kata Heri Cokro, Pembina Yayasan Daya Putra Bangsa. Yang tampak hadir pula dalam kegiatan Sabtu Menanam di Sekolah Kehidupan Putra Bangsa di mana lembaga tersebut bernaung.
(Ckr03)