Perpaduan Kopi, Budaya, dan Kolaborasi dalam “The Beginning of Purposeful Journey”
VakansiInfo — Roemah Koffie resmi membuka partisipasinya di Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2025 dengan mengusung tema besar “The Beginning of Purposeful Journey” — sebuah perayaan kopi Indonesia yang menyatukan culture, craft, dan community.
Melalui peluncuran kopi Anak Daro, kolaborasi dengan PT Pos Indonesia, serta ajang Roemah Koffie Latte Art Competition Vol. II, brand kopi lokal ini menegaskan misinya untuk menjaga rantai nilai kopi Indonesia dari hulu hingga hilir — sembari mengangkat filosofi budaya dan semangat kolaborasi kreatif.
Anak Daro: Filosofi Minang dalam Secangkir Kopi
Hari pertama Jacoweek 2025 ditandai dengan peluncuran kopi Anak Daro, karya terbaru Roemah Koffie yang lahir dari tanah vulkanik Kerinci, Jambi, wilayah yang erat dengan budaya Minangkabau.
Nama Anak Daro diambil dari istilah adat Minang yang berarti pengantin perempuan, simbol perjalanan hidup baru yang dijalani dengan kesadaran dan tanggung jawab. Filosofi ini terinspirasi dari sistem matrilineal Minangkabau, di mana perempuan menjadi penjaga nilai dan kehormatan keluarga.
Cita rasa Anak Daro menampilkan karakter lembut, cerah, dan berlapis, dengan tasting notes mangga, stroberi, dan cokelat manis alami. Kemasannya menampilkan ilustrasi pengantin Minang dengan latar Gunung Kerinci dan suntiang emas—melambangkan kekuatan serta kebanggaan perempuan Indonesia.
Roemah Koffie Latte Art Competition Vol. II
Kegiatan berikutnya menghadirkan kembali ajang bergengsi Latte Art Competition Vol. II oleh Roemah Koffie Academy, diikuti 64 barista terbaik dari Indonesia, Brunei, dan Singapura.
Menggunakan format World Latte Art Championship (WLAC), peserta dinilai dalam empat aspek: simetri, kontras, tingkat kesulitan, dan kebersihan teknis.
Sembilan juri profesional turut hadir, termasuk Fuji Yanto, Cattleya Indah S., Gerry Gemawan, Willy Sidewalk, dan Lidya Japar Halim.
Hadiah utama kompetisi mencerminkan semangat eksplorasi dan profesionalisme barista, di antaranya:
- BMW Motorrad G310 GS
- Sanremo D8 Two-Group Espresso Machine
- Fiorenzato F64 Evo Grinder
Kompetisi ini juga mendapat dukungan dari BMW Motorrad Indonesia, Colt, Sanremo Coffee Machine, Bank Mandiri, Susu Indomilk, dan Suara Visual Indonesia.
Booth Anak Daro: Perpaduan Rasa dan Budaya
Booth Roemah Koffie di Hall 3A ICE BSD tampil seperti miniatur pelaminan Minang, menghadirkan pengalaman interaktif dengan berbagai promo dan aktivasi menarik, seperti:
- Koffie Van Experience – Beli Cocco Series 49K, gratis Cocco Kofie.
- Main Bar Anak Daro – Free Classic Coffee untuk pendaftar baru Roemah Koffie Membership.
- Merchandise Zone – Promo pembelian coffee tin dan capsule machine eksklusif.
- Flash Sale Sessions – Dua kali sehari (13.00 & 18.00) dengan diskon hingga 30%.
- Special Gift with Purchase – Transaksi ≥ 500K berhadiah Anak Daro Totebag dan Voucher Roemah Koffie Academy.
Suasana booth menjadi pusat perayaan kopi—seolah “Lebarannya anak kopi” di Jakarta Coffee Week.
Kolaborasi Budaya: Roemah Koffie × Pos Indonesia
Sebagai penutup hari pertama, Roemah Koffie menandatangani kolaborasi dengan PT Pos Indonesia dalam peluncuran Prangko Edisi Terbatas Anak Daro, di tandatangani oleh Felix TJ (CEO Roemah Koffie) dan Elly Siti Halimah (PT Pos Indonesia).
Preview CSR: Seribu Sarjana Pertanian
Roemah Koffie juga memperkenalkan program sosial “Seribu Sarjana Pertanian”, bekerja sama dengan Yayasan JHL Merah Putih Kasih, UNIKA, dan UNDIP.
Program ini akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa pertanian berprestasi yang kurang mampu, memastikan masa depan kopi Indonesia tumbuh dari tangan generasi muda.
Seremoni resminya di jadwalkan pada 2 November 2025 di panggung Roemah Koffie – Jakarta Coffee Week 2025.
Felix TJ, CEO Roemah Koffie, menegaskan. “Roemah Koffie selalu berangkat dari akar—dari petani, tanah, hingga budaya yang menumbuhkan kopi itu sendiri. Anak Daro adalah simbol awal dari perjalanan bermakna—The Beginning of Purposeful Journey. Kami ingin menjaga ekosistem kopi agar tetap hidup, berkelanjutan, dan di kenal dunia tanpa kehilangan jiwanya.”
(Eff)



