
VakansiInfo – Dunia kosmetik Indonesia memasuki babak baru yang penuh harapan dan inovasi. Para ilmuwan, akademisi, pelaku industri, dan regulator resmi membentuk Society of Indonesian Cosmetic Scientists (SICS), organisasi profesional yang menjadi wadah kolaborasi untuk memajukan industri kosmetik nasional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
SICS merupakan transformasi dari Himpunan Ilmuwan Kosmetik Indonesia (HIKI), yang didirikan pada 14 Desember 1986 dan diaktifkan kembali pada 29 April 2025. Dengan legalitas resmi dari Kementerian Hukum dan HAM RI (No. AHU-0002959.AH.01.071 Tahun 2025), SICS hadir sebagai rumah bersama bagi para pemikir dan pelaku perubahan di bidang kosmetika.
Membangun Ekosistem Kosmetik Nasional Berbasis Sains
SICS memiliki visi untuk menjadi pusat unggulan ilmuwan kosmetik Indonesia yang mendorong:
- Inovasi berbasis riset dan teknologi
- Kolaborasi lintas sektor: akademisi, industri, pemerintah, dan lembaga internasional
- Peningkatan kompetensi dan sertifikasi ilmuwan kosmetik
- Regulasi kosmetik berbasis bukti ilmiah
- Pengembangan produk lokal berbahan alam yang aman dan berkualitas
“Kami ingin memastikan bahwa hasil penelitian tidak berhenti di laboratorium, tetapi bisa diwujudkan menjadi produk nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. SICS akan menjadi penggerak utama masa depan kosmetik Indonesia yang berkarakter dan berkelanjutan,” ujar Dr. Sutriyo, M.Si., Apt., salah satu inisiator dan tokoh kunci dalam pembentukan SICS.
Dukungan Lintas Sektor untuk Masa Depan Kosmetika Indonesia
Peluncuran SICS mendapat dukungan luas dari berbagai institusi strategis seperti Kementerian Pendidikan Tinggi, BRIN, BPOM, asosiasi profesi, dan mitra industri.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain:
- Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. — Dirjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek
- Prof. Dr. Ni Luh Putu Indi Dharmayanti — Kepala Organisasi Riset Kesehatan, BRIN
- apt. Nurvika Widyaningrum, S.Si, M.Epid. — Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha OTSK, BPOM
- apt. Noffendri, S.Si — Ketua Umum PP IAI
- Sancoyo Antarikso — Ketua Umum Perkosmi
- Patrick Kalona — Ketua Umum Airindo
- Prof. Tristriana Erawati — Ketua SCT Universitas Airlangga
- Juanita — Perwakilan Cosmobeaute
- Halim Nababan — Advisory Board Member of AKKMI
Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk membangun ekosistem kosmetik Indonesia yang kuat, berbasis sains, dan siap bersaing secara global.
Menuju 2026: Program Kolaboratif dan Inovatif
Peluncuran ini bukanlah akhir, melainkan awal dari gerakan besar yang akan terus berkembang.
SICS telah menyiapkan berbagai program unggulan untuk tahun 2026, di antaranya:
- Seminar dan simposium ilmiah kosmetik
- Pelatihan dan sertifikasi ilmuwan kosmetik
- Forum kolaborasi riset dan industri
- Pameran inovasi kosmetik lokal berbasis bahan alam
“Kami berkomitmen menjadikan SICS sebagai platform berkelanjutan yang aktif menyelenggarakan kegiatan ilmiah dan kolaboratif setiap tahun. Tahun depan, kami akan hadir dengan program-program yang lebih besar, lebih inklusif, dan berdampak nyata bagi industri kosmetik Indonesia,” tambah Dr. Sutriyo.
Identitas Visual dan Semangat Kolaboratif
Logo SICS menggambarkan orbit yang saling terhubung sebagai simbol sinergi, lipstik sebagai representasi ekspresi diri dan inovasi, serta perisai sebagai lambang perlindungan dan integritas.
Visual ini mencerminkan komitmen SICS dalam menjaga kualitas, keamanan, dan keberlanjutan produk kosmetik Indonesia.
SICS juga membuka keanggotaan bagi akademisi, praktisi industri, dan dermatolog yang ingin berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan industri kosmetik.
Anggota SICS akan mendapatkan berbagai manfaat, seperti:
- Akses terhadap publikasi ilmiah dan riset terkini
- Jaringan profesional nasional dan internasional
- Peluang kontribusi dalam regulasi dan inovasi kosmetik
- Program peningkatan kompetensi dan sertifikasi
Kosmetik sebagai Wujud Ilmu, Budaya, dan Inovasi
Kosmetik bukan sekadar produk kecantikan — ia adalah hasil dari ilmu pengetahuan, budaya, dan kreativitas bangsa.
Melalui SICS, Indonesia menunjukkan potensi besar untuk memimpin industri kosmetik berbasis sains di Asia dan dunia.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, akademisi, dan pelaku industri, untuk mendukung gerakan ini. Jadilah bagian dari ekosistem kosmetik yang cerdas, aman, dan berkelanjutan,” tutup Dr. Sutriyo.
Mari kita dukung produk lokal yang tidak hanya cantik di luar, tetapi kuat di dalam — berbasis riset, aman digunakan, dan membawa nama Indonesia ke panggung dunia.
(Eff)