Vakansiinfo – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Baubau mencetak prestasi gemilang di dunia perfilman nasional. Film pendek berjudul “Songkok Ajaib”, hasil karya para siswa MTsN 1 Baubau, sukses meraih Juara I pada ajang Festival Film Pendek Madrasah Nasional (FPMN) 2024.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) pada Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama. Pengumuman pemenang berlangsung pada Puncak Apresiasi di Jakarta, Minggu (17/11/2024), yang menjadi momen bersejarah bagi madrasah tersebut.
FPMN 2024 berlangsung sejak 23 Oktober 2024, menghadirkan ajang unjuk kreativitas bagi pelajar madrasah dari seluruh Indonesia. Tahun ini, kompetisi berhasil menarik partisipasi luar biasa, dengan total 1.743 peserta yang tergabung dalam 581 tim dari berbagai daerah.
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara, H. Muhamad Saleh, mengapresiasi pencapaian siswa MTsN 1 Baubau. Menurutnya, kemenangan ini mencerminkan kerja keras, kekompakan, dan kreativitas tinggi yang di miliki oleh para pelajar madrasah.
“Kami sangat bangga atas prestasi ini. Madrasah semakin menunjukkan kemajuan dan kemampuan bersaing dengan sekolah lain di Indonesia. Semoga ini menjadi inspirasi bagi madrasah lain untuk terus berkarya, mengembangkan potensi, dan mewujudkan madrasah yang lebih maju, bermutu, dan mendunia,” ujar Saleh.
Kebanggaan serupa juga di sampaikan Kepala MTsN 1 Baubau, Mursali. Ia menyatakan bahwa keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan madrasah, tetapi juga motivasi bagi siswa lain untuk mengeksplorasi dunia perfilman.
“Film ‘Songkok Ajaib’ memberikan inspirasi kepada siswa untuk terus berkarya dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Festival ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga perayaan kreativitas dan semangat kebersamaan dalam dunia pendidikan,” tuturnya.
Sinopsis Film “Songkok Ajaib”
Film “Songkok Ajaib” memikat hati juri dan penonton dengan alur cerita yang sarat makna dan pesan moral mendalam. Film ini mengisahkan perjalanan seorang siswa bernama Abo, yang di kenal kurang cerdas dan sering menjadi korban perundungan. Kehidupan Abo berubah drastis setelah ia menerima sebuah songkok ajaib dari seorang pengemis misterius. Songkok itu di kisahkan mampu meningkatkan kecerdasan, kepercayaan diri, dan kesuksesan pemakainya.
Awalnya skeptis, Abo akhirnya mengenakan songkok tersebut dan merasakan perubahan besar dalam hidupnya. Ia mulai menjawab soal-soal sulit dengan mudah, memberikan ceramah inspiratif, dan menjadi pusat perhatian teman-teman serta gurunya. Namun, ketenaran itu perlahan membuatnya menjadi sombong dan melupakan jati dirinya.
Puncak konflik terjadi saat songkok ajaib tersebut hilang secara misterius. Kehilangan itu menjadi titik balik bagi Abo, yang harus menghadapi tantangan untuk mengandalkan kemampuan dan usahanya sendiri. Dalam perjalanannya, ia menyadari bahwa kesuksesan sejati berasal dari kerja keras, ketulusan, dan potensi yang ada dalam dirinya.
Kemenangan “Songkok Ajaib” di FPMN 2024 menegaskan bahwa siswa madrasah memiliki bakat besar yang mampu bersaing di tingkat nasional. Film ini di harapkan menjadi inspirasi bagi madrasah-madrasah lain untuk terus mendorong siswanya mengeksplorasi kreativitas di berbagai bidang, termasuk seni perfilman.
“Semoga capaian ini menjadi awal dari kontribusi siswa madrasah dalam industri kreatif di Indonesia. Tidak hanya sebagai pelajar, tetapi juga sebagai generasi penerus bangsa yang berdaya saing dan penuh inovasi,” tutup Mursali.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa madrasah mampu menjadi motor penggerak kemajuan di dunia pendidikan, seni, dan budaya Indonesia.
(Eff))