
Vakansiinfo – Usia tidak menjadi pembatas untuk terus menuntut ilmu. Gambaran itu salah satunya ada pada Tamyani Adi Kusumo.
Meski sudah 62 tahun, beliau masih semangat untuk belajar dan berhasil menyelesaikan studi S1 prodi arsitektur di Universitas Budi Luhur (UBL). Sebelumnya, pria yang tinggal di Denpasar ini telah menyelesaikan S1 Interior Desain Universitas Udayana, Bali tahun 1984.
Tamyani menyampaikan, meski dirinya telah menjadi praktisi, ada rasa kerinduan untuk menguasai bidang ilmu arsitek yang dulu sempat ingin ditempuhnya. Berkat kemudahan teknologi, di tengah kesibukannya dalam pekerjaan dan lokasi rumah yang jauh dari kampus, keseriusan dan ketekunan belajar akhirnya terbayar sudah.
“Kerinduan ini mengantarkan tekad kuat disertai semangat ketekunan belajar, akhirnya saya bisa selesaikan S1 Arsitek di Universitas Budi Luhur, Jakarta,” ujar Tamyani usai wisuda di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/04/2025).
Meski sudah menamatkan sarjana arsitektur, Tamyani mengaku tidak akan pernah berhenti untuk terus belajar. Tantangan dalam menempuh studi tentu ada, dan yang terberat justru datang dari diri sendiri.
“Tantangan itu datang justru dari dalam diri, itu yang harus bisa atasi dan saya bersyukur atas bimbingan dosen di UBL dengan arahannya sehingga saya bisa di wisuda hari ini,” kata Tamyani yang bekerja di bidang resort dan hotel.
Kepada 481 wisudawan, Rektor UBL, Prof. Dr. Agus Setyo Budi M.Sc berpesan bahwa tantangan ke depan tidak mudah. Untuk menghadapinya, selama menempuh studi mahasiswa memperoleh berbagai pembekalan.
“Tidak hanya kompetensi akademik, mahasiswa juga di bekali penguasaan bahasa, mulai dari Bahasa Inggris, Jepang dan Cina,” ucap Prof. Agus.
Rektor menyampaikan, lulusan yang di hasilkan UBL terbukti berkualitas. Hal itu terlihat dari banyak mahasiswa yang telah di minta oleh berbagai industri dan perusahaan untuk bergabung.
“Dalam perjalanannya, kita memang telah mempersiapkan mahasiswa untuk magang di tempat-tempat yang memungkinkan untk cepat terserah kerja. Jadi sejak magang mereka sudah di minati,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur riset dan pengabdian masyarakat UBL, Prof. Prudensius Maring menjelaskan. Pihaknya terus melakukan peningkatan kualitas SDM dan kampus. Saat ini lanjutnya, UBL telah meraih predikat Akrediitasi Unggul Dan masuk dalam Klaster Utama.
“Konsekuensi dengan masuk ke klaster itu itu berarti ada beberapa skema riset yang di batasi gitu ya. Dan kompetisinya menjadi lebih lebih tinggi atau lebih ketat. Sehingga kami di internal itu selalu punya dua mekanisme,” kata Prof. Prudensius.
(Eff)