
VakansiInfo – Hidup itu penuh kejutan. Ada yang manis kayak bonus kerja, ada juga yang bikin pusing kayak tiba-tiba motor rusak, anak sakit, atau kena PHK. Nah, biar nggak panik, rumah tangga wajib punya dana darurat. Ini semacam “safety net” buat jaga keuangan tetap aman.
Yuk, simak tips gampang mengatur dana darurat rumah tangga:
- Tentukan Target Dana Darurat
Umumnya, idealnya punya 3–6 kali pengeluaran bulanan. Jadi kalau biaya rumah tangga sebulan Rp5 juta, berarti target dana darurat minimal Rp15 juta.
- Mulai dari Angka Kecil
Nggak usah langsung gede. Sisihkan Rp500 ribu atau Rp1 juta per bulan. Lama-lama bakal terkumpul juga. Yang penting konsisten.
- Pisahkan Rekening Khusus
Biar nggak tergoda dipakai belanja, pisahkan rekening khusus dana darurat. Jangan dicampur sama rekening kebutuhan harian.
- Simpan di Instrumen yang Likuid
Dana darurat harus gampang dicairkan. Pilih tabungan biasa, deposito fleksibel, atau reksa dana pasar uang. Jangan taruh di saham, ya, karena nilainya bisa naik-turun.
- Bedakan dari Tabungan Lain
Jangan campur dana darurat dengan tabungan liburan atau tabungan pendidikan anak. Ingat, fungsi dana darurat cuma untuk kondisi tak terduga.
- Evaluasi Setiap Tahun
Kalau pengeluaran rumah tangga naik (misalnya karena punya anak baru atau cicilan tambahan), target dana darurat juga perlu disesuaikan.
Dengan dana darurat yang tertata rapi, rumah tangga jadi lebih tenang menghadapi risiko. Jadi, mulai aja dari sekarang, nggak perlu nunggu ada kejadian mendesak dulu. Ingat, lebih baik siap sedia daripada menyesal.
(Ati)