
Vakansiinfo – Supervisi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman, pendekatan supervisi pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Artikel ini akan membahas tentang perkembangan supervisi pendidikan, membandingkan pendekatan tradisional dengan modern, serta mengkaji pengaruh teknologi dalam pelaksanaan supervisi.
Perkembangan Supervisi Pendidikan di Berbagai Era Kurikulum
Dalam era Otonomi Daerah, setiap daerah diberikan kewenangan lebih besar dalam mengelola pendidikan, termasuk dalam hal supervisi. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang diterapkan menekankan pencapaian kompetensi siswa, yang membuat supervisi berfokus pada pengamatan dan penilaian proses pembelajaran. Menurut Prof. Dr. H.A.R. Tilaara, M.Sc.Ed., otonomi daerah memberikan kesempatan bagi inovasi lokal, namun perlu pengawasan yang efektif untuk mencegah kesenjangan kualitas antar daerah.
Selanjutnya, pada era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), supervisi menjadi lebih kolaboratif dan partisipatif. Dalam konteks KTSP, sekolah di beri keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa. Supervisi dilakukan dengan melibatkan guru dalam pengembangan kurikulum dan peningkatan kualitas pembelajaran, sesuai dengan pendapat Prof. Dr. Mulyasa, M.Pd., yang menyebutkan bahwa kurikulum ini tetap memerlukan kapasitas yang memadai dari guru dan kepala sekolah.
Era Kurikulum 2013 membawa fokus baru, yaitu pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills). Prof. Dr. H. Djemari Mardapi, Ph.D., menyatakan bahwa supervisi pada kurikulum ini lebih mengutamakan pengamatan proses pembelajaran yang mengedepankan pendekatan saintifik. Supervisi berperan dalam memastikan guru dapat mengimplementasikan pendekatan tersebut dengan efektif.
Di era Kurikulum Merdeka, fleksibilitas di berikan kepada guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Supervisi pada era ini lebih bersifat formatif dan reflektif, dengan fokus pada pengembangan guru dan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan. Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, menyebutkan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa, dengan supervisi yang bertujuan memastikan implementasi kurikulum berjalan dengan baik.
Pendekatan Supervisi: Tradisional vs Modern
Dalam pendekatan tradisional, supervisi di lakukan secara otoriter dengan keputusan yang datang dari atas. Penilaian lebih fokus pada pengawasan kinerja guru tanpa banyak ruang untuk diskusi atau kolaborasi. Hal ini seringkali membuat umpan balik yang di berikan bersifat negatif dan tidak konstruktif, yang kurang mendukung perkembangan profesional guru.
Sebaliknya, pendekatan modern mengutamakan kolaborasi dan partisipasi antara supervisor dan guru. Supervisi di lakukan secara dialogis, dengan melibatkan guru dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pendekatan ini fokus pada pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Supervisor memberikan umpan balik yang spesifik dan konstruktif, serta mendorong guru untuk melakukan refleksi diri dan berinovasi dalam pengajaran.
Pendekatan modern juga semakin melibatkan teknologi dalam pelaksanaan supervisi. Misalnya, penggunaan platform digital untuk mengadakan pertemuan rutin, berbagi materi pembelajaran, atau melaksanakan pelatihan guru secara daring. Pendekatan ini menjadikan supervisi lebih fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.
Kesimpulan
Perubahan pendekatan supervisi pendidikan mencerminkan perkembangan kurikulum yang terus bertransformasi, dari yang berbasis kompetensi hingga kurikulum yang lebih fleksibel. Pendekatan modern dalam supervisi, yang bersifat kolaboratif, reflektif, dan berbasis teknologi, lebih relevan dengan tantangan zaman yang menuntut peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan. Melalui transformasi supervisi ini, di harapkan mutu pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat.
(LuluChan/red)