Vakansiinfo – Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai bahwa prospek bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia sangat menjanjikan. Hal ini di dukung oleh rencana investasi besar dari V-Green, anak usaha VinFast (Vingroup, Vietnam). Yang akan membangun hingga 3.000 SPKLU di Indonesia.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengungkapkan bahwa investor dari Vietnam dan China telah menyatakan minatnya pada sektor ini. Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengonfirmasi bahwa VinFast Auto Ltd. menjadi salah satu yang paling serius dalam pengembangan SPKLU di Indonesia.
Menurut Yannes, jika rencana ini terealisasi, akan tercipta peluang besar bagi keterlibatan mitra lokal. Dan mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mempercepat adopsi BEV.
“Ini menjadi bukti bahwa sektor SPKLU sangat krusial dalam mempercepat penetrasi kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Yannes, Minggu (18/05/2025).
Penjualan mobil listrik memang menunjukkan tren positif, naik dari 10.000 unit pada 2022 menjadi 17.000 unit di 2023. Lalu melonjak menjadi 43.000 unit pada 2024. Bahkan pada kuartal I 2025, sudah tercatat 16.600 unit terjual.
PT PLN turut berperan aktif dalam membangun infrastruktur pendukung. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebutkan bahwa transaksi pengisian daya melalui platform Electric Vehicle Digital Services meningkat drastis. Khususnya saat Lebaran 2025, dengan kenaikan lima kali lipat di bandingkan tahun sebelumnya.
Untuk menjawab lonjakan ini, PLN menerapkan dua strategi utama: bekerja sama dengan produsen mobil listrik untuk penyediaan fasilitas home charging, serta memperluas pembangunan SPKLU di lokasi strategis.
Tahun ini, PLN menargetkan penambahan 1.600 SPKLU. Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mempercepat transisi menuju kendaraan listrik di Indonesia.
(Mur)
