VakansiInfo – Wadhwani Foundation Indonesia menyoroti bahwa tantangan ketenagakerjaan di Indonesia saat ini tidak hanya soal ketersediaan lapangan kerja, tetapi juga kesiapan talenta dalam memenuhi kebutuhan industri. Salah satu faktor utama yang masih menjadi hambatan adalah kesenjangan soft skills. Seperti kemampuan komunikasi, kolaborasi, problem solving, hingga produktivitas, yang sangat berpengaruh terhadap tingkat employability tenaga kerja Indonesia.
Menjawab tantangan tersebut, Wadhwani Foundation Indonesia bersama Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia (PMSM). Secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk kerja sama strategis. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan soft skills sekaligus meningkatkan kesiapan kerja talenta Indonesia.
Melalui kerja sama ini, jaringan HR Leaders lintas industri yang tergabung dalam PMSM akan terhubung dengan solusi pembelajaran berbasis teknologi dari Wadhwani Foundation. Melalui platform AI-based JobReady yang dapat di akses secara gratis. Platform ini di rancang untuk melengkapi kompetensi teknis dengan pengembangan soft skills yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja nyata. Sekaligus membuka peluang kolaborasi HR sebagai hiring partners bagi talenta yang telah tersertifikasi JobReady.
Herdian Mohammad, Vice President WSN & Country Director Wadhwani Foundation Indonesia, menjelaskan. Bahwa kesenjangan soft skills masih menjadi tantangan krusial dalam pengembangan tenaga kerja nasional.
Wadhwani Foundation sendiri memiliki komitmen jangka panjang dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Dengan target mencapai 3 juta penempatan kerja (job placement) hingga tahun 2030. Target ini di wujudkan melalui kolaborasi dengan dunia usaha, institusi pendidikan, serta berbagai pemangku kepentingan. Harapannya, setiap individu yang memperoleh pekerjaan juga dapat memberikan dampak ekonomi bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Sehingga manfaat yang di hasilkan menjadi lebih luas dan berkelanjutan.
Upaya ini juga sejalan dengan peran Wadhwani Skilling Network (WSN) yang selama ini membangun kolaborasi dengan SMK dan universitas di berbagai wilayah Indonesia. Sinergi tersebut selaras dengan misi PMSM yang memandang kemitraan ini. Sebagai langkah strategis untuk memperkuat peran HR sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Cornelius Pantow, Head of Membership and Strategic Partnership PMSM, menyampaikan. Bahwa pencapaian target Indonesia 2030 membutuhkan pendekatan yang kolaboratif.
“PMSM memandang kerja sama ini sebagai langkah konkret untuk mempercepat kesiapan kerja tenaga kerja Indonesia melalui kolaborasi HR leaders, teknologi pembelajaran, dan ekosistem industri,” jelasnya.
Penandatanganan MoU ini di laksanakan dalam rangkaian acara HR Leaders & Media Breakfast Dialogue. Yang mempertemukan HR Leaders, media, serta para pemangku kepentingan untuk membahas tantangan dan solusi kesiapan kerja tenaga kerja Indonesia. Kegiatan ini juga menghadirkan sesi diskusi, talkshow, serta demo platform JobReady. Sebagai gambaran nyata pemanfaatan teknologi AI dalam pengembangan soft skills.
Kerja sama Wadhwani Foundation dan PMSM juga di perkaya dengan Roundtable Discussion yang mempertemukan HR Leaders dan media, di fasilitasi oleh PMSM. Diskusi ini menjadi ruang dialog terbuka untuk menggali tantangan nyata di lapangan. Memunculkan ide-ide kolaboratif, serta merumuskan pertanyaan strategis yang dapat di dalami lebih lanjut bersama para pembicara talkshow. Melalui format ini, PMSM mendorong pertukaran perspektif antara praktisi HR dan media guna mempercepat terwujudnya generasi Indonesia yang JobReady menuju 2030.
Dalam sesi talkshow, Yanuar Kurniawan, People Development & Learning Director at L’Oréal sekaligus Learning & Development Department PMSM Indonesia. Menegaskan peran penting HR Leaders dalam proses kesiapan talenta.
“HR Leaders memiliki peran kunci untuk memastikan talenta yang direkrut tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga siap berkontribusi secara efektif sejak hari pertama bekerja. Kolaborasi ini membuka peluang bagi perusahaan untuk terlibat lebih awal dalam mempersiapkan talenta yang benar-benar job-ready,” ungkapnya.
Salah satu penerima manfaat Program JobReady, Stevani Julyanti, yang saat ini menempuh pendidikan di salah satu SMK di Jakarta, turut berbagi pengalamannya.
“Program ini membantu saya mempersiapkan diri, mulai dari cara berbicara, berpakaian, hingga berinteraksi secara profesional. Saya jadi lebih percaya diri saat bekerja,” tuturnya. Selain bekerja sama dengan SMK di seluruh Indonesia, Program JobReady juga telah di jalankan bersama DIKTI untuk sosialisasi di berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan kota-kota lainnya.
Program JobReady merupakan solusi pembelajaran yang lengkap dan aplikatif, mencakup 79 jam pembelajaran, 75 micro-modul. Serta 11 penilaian dengan pendekatan hybrid learning atau flipped classroom. Metode ini mengombinasikan pembelajaran mandiri berbasis digital dengan kolaborasi di kelas. Peserta juga di dukung oleh Wadhwani GenieAI, copilot berbasis AI yang membantu simulasi wawancara kerja, merangkum materi. Serta memberikan umpan balik personal dalam hitungan detik. Seluruh pelatihan, sertifikasi, dan akses platform di berikan 100% gratis, termasuk dukungan persiapan wawancara kerja untuk berbagai profesi.
Ke depannya, Wadhwani Foundation dan PMSM akan terus mendorong kolaborasi lanjutan dengan perusahaan, SMK/SMA, universitas. Serta training providers untuk mengintegrasikan pengembangan soft skills ke dalam proses rekrutmen dan pengembangan talenta secara berkelanjutan.
Informasi lengkap mengenai program dan inisiatif ini dapat di akses melalui tautan: https://linktr.ee/wadhwanifoundationid
(Mur)



