VakansiInfo – Di era digital sekarang, banyak orang menggunakan media sosial dan grup chat sebagai tempat nongkrong virtual. Ada yang bikin grup WhatsApp (WA) untuk berbagi informasi, ngobrol santai, sampai diskusi berbagai isu. Tapi tetap harus waspada! Tidak sedikit grup WA yang awalnya mengaku sebagai tempat “ngobrol bebas”, tapi lama-lama berubah jadi ruang penuh ujaran kebencian.
Hate speech atau ujaran kebencian sebenarnya bukan hal baru di dunia digital. Sayangnya, banyak yang tidak sadar bahwa membagikan hal negatif—seperti menjelek-jelekan seseorang, menyebarkan fitnah, atau merendahkan kelompok tertentu—bisa termasuk hate speech dan berdampak buruk. Bukan hanya merusak hubungan antaranggota, tapi juga bisa berujung pada masalah hukum serius.
Menurut UU ITE, penyebaran konten negatif termasuk ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi di media sosial atau grup WA adalah tindakan yang bisa di pidana. Jika sebuah grup WA memiliki agenda tertentu dan mulai beroperasi seperti kelompok bawah tanah, risiko hukum yang di hadapi bisa semakin berat.
Selain bertentangan dengan aturan hukum, perilaku ini juga merusak etika bermasyarakat. Sebagai bagian dari komunitas digital, kita seharusnya berkontribusi positif dan menjaga keharmonisan, bukan menyebarkan kebencian.
Jadi, kalau ada ajakan masuk grup WA yang katanya “bebas ngobrol”, sebaiknya cek dulu siapa anggotanya dan topik yang dibahas. Jangan sampai terjebak di grup yang isinya hanya provokasi atau gosip negatif. Kalau sudah terlanjur masuk dan melihat percakapan yang mengarah ke hate speech, lebih baik keluar atau mengingatkan secara baik-baik.
Ingat, keren itu bukan karena ikut tren negatif, tapi karena mampu berpikir kritis, menghargai orang lain, dan memilih ruang digital yang sehat.
Mari gunakan media sosial dengan bijak. Jauhi hate speech, karena dampaknya bukan hanya buruk bagi diri sendiri, tapi juga bagi lingkungan sekitar. Yuk, sebarkan hal positif dan jadilah pengguna internet yang berintegritas!
(Ati)
