VakansiInfo – Mendidik anak memang bukan perkara mudah. Setiap orang tua memiliki cara dan gaya pengasuhan yang berbeda-beda, dengan satu tujuan yang sama: ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Namun, tanpa di sadari, ada beberapa pola asuh yang justru keliru dan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak.
Tak sedikit anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga dengan orang tua yang bersikap keras, kasar, atau tidak sehat secara emosional. Dalam dunia psikologi, pola asuh seperti ini di kenal dengan istilah toxic parents. Istilah ini tidak hanya merujuk pada orang tua yang melakukan kekerasan fisik atau verbal, tetapi juga pada perilaku yang secara perlahan meracuni kondisi psikologis anak.
Ucapan kasar, baik di sengaja maupun tidak, dapat melukai perasaan anak dan meninggalkan bekas yang membekas dalam ingatan mereka—bahkan hingga dewasa. Berikut beberapa perilaku toxic orang tua yang dapat memengaruhi mental anak, di lansir dari Psych2Go:
1. Mengajukan Pertanyaan Provokatif
Pertanyaan bernada menyudutkan seperti, “Kenapa kamu aneh?” atau “Kenapa caramu begitu?” bisa membuat anak merasa ada yang salah dengan dirinya. Anak cenderung mempercayai ucapan orang tuanya, sehingga hal ini dapat menghambat mereka untuk menjadi diri sendiri.
2. Melecehkan Fisik Anak
Komentar tentang penampilan seperti “terlalu gemuk”, “jelek”, atau “kurus sekali” dapat menurunkan rasa percaya diri anak. Dampaknya bisa memicu masalah emosional, termasuk gangguan pola makan. Orang tua seharusnya membantu anak belajar mencintai dirinya sendiri.
3. Ucapan yang Menyakitkan
Kalimat seperti “Saya menyesal melahirkanmu” atau “Seandainya kamu tidak ada” sangat berbahaya bagi mental anak. Ucapan ini bisa membuat anak merasa tidak berharga dan tidak di cintai.
4. Membandingkan dengan Anak Lain
Membandingkan anak dengan saudara atau anak lain membuat mereka merasa tidak pernah cukup baik. Hal ini juga bisa merusak hubungan antar saudara dan menumbuhkan rasa iri.
5. Menganggap Anak Sebagai Beban
Ucapan seperti “Kamu melelahkan” atau “Kamu bikin repot” membuat anak merasa kehadirannya tidak di inginkan. Akibatnya, anak cenderung memendam perasaan dan masalahnya sendiri.
6. Penghinaan Verbal
Kata-kata seperti “bodoh”, “tidak berguna”, atau “tidak akan sukses” bisa menghancurkan harga diri anak. Sebaliknya, dukungan dan kata-kata positif sangat di butuhkan agar anak tumbuh percaya diri.
Membangun anak yang sehat secara mental di mulai dari lingkungan keluarga yang aman dan penuh kasih. Kata-kata sederhana dari orang tua bisa menjadi luka, tapi juga bisa menjadi kekuatan seumur hidup.
(Ati)



