
VakansiInfo – Pemerintah semakin memperkuat ketahanan pangan dan gizi nasional melalui intervensi yang menyasar kelompok masyarakat rentan rawan pangan. Salah satu langkah strategisnya adalah peluncuran bantuan pangan fortifikasi dan biofortifikasi berupa beras bergizi tambahan.
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa program ini berbeda dengan bantuan pangan beras reguler yang selama ini sudah berjalan. “Beras fortifikasi ini baru pertama kali kita distribusikan. Kandungannya diperkaya dengan zat besi, seng, asam folat, Vitamin B1, dan Vitamin B12. Harapannya, program ini bisa diperluas ke seluruh wilayah Indonesia agar lebih banyak keluarga mendapat tambahan nutrisi,” ungkap Arief saat peluncuran di Kecamatan Pamijahan, Bogor, Selasa (30/9/2025).
Arief menegaskan, program ini juga sejalan dengan Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, karena menyasar masyarakat dengan risiko gizi rendah. “Dengan bantuan ini, kami ingin kualitas pangan dan gizi keluarga penerima meningkat sehingga mampu mendukung target penurunan stunting,” jelasnya.
Lebih jauh, program beras fortifikasi ini juga menjadi bagian dari strategi pembangunan ketahanan pangan nasional dalam RPJMN 2025–2029. Serta mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. Untuk menjamin kualitas produk, telah di tetapkan standar melalui SNI 9314:2024 (kernel beras fortifikasi) dan SNI 9372:2025 (beras fortifikasi).
Dukungan terhadap program ini datang dari berbagai pihak. Country Director GAIN Indonesia, Agnes Malipu, mengapresiasi inisiatif NFA dan berharap langkah ini bisa di replikasi di wilayah lain. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Teuku Mulya. Menilai kolaborasi pusat dan daerah sangat penting untuk mempercepat perbaikan gizi masyarakat.
Arief juga menyampaikan terima kasih kepada mitra strategis seperti GAIN Indonesia, KAGAMA, dan Dompet Dhuafa yang turut memperkuat keberlanjutan program. “Sinergi lintas sektor sangat berarti agar intervensi gizi mikro ini bisa berjalan efektif,” katanya.
Sebagai proyek perintis, bantuan beras fortifikasi tahun 2025 ini menyasar 648 keluarga penerima manfaat di 8 desa Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Peluncuran turut di hadiri perwakilan kementerian terkait, Pemprov Jawa Barat, hingga SEAFAST Center IPB.
(Eff)