
VakansiInfo – Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq untuk membuka aksi bersih-bersih hulu Sungai Ciliwung, Jumat (3/10/2025), di warnai unjuk rasa puluhan pekerja wisata korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Aksi protes berlangsung di kawasan jalur Puncak, tepatnya di simpang Pasir Angin, Kecamatan Megamendung. Dengan membawa bunga dan poster bertuliskan penolakan, para pekerja menggelar aksi diam bertajuk “Puncak Gelap”. Mereka menolak penyegelan 33 lokasi wisata yang di nilai telah mematikan mata pencaharian.
Salah satu peserta aksi, Asep Suhandi (45), mengaku kehilangan pekerjaan setelah lokasi wisata tempatnya bekerja di segel. “Kami ini korban penyegelan. Tidak bekerja lagi, tidak punya pendapatan lagi,” ujarnya. Asep menambahkan, PHK massal mulai terjadi sejak tiga bulan terakhir ketika kebijakan penyegelan di berlakukan.
Para pekerja berharap Menteri LH mencabut kebijakan tersebut. “Kalau usahanya di segel, otomatis berhenti. Kami makan apa? Makanya ketika Pak Menteri Hanif ke Cisarua, kami sampaikan aspirasi,” kata Asep.
Menanggapi tuntutan tersebut, Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa pemerintah telah mencabut sanksi terhadap sebagian lokasi wisata. Dari total 33 lokasi yang disegel, sembilan di antaranya sudah kembali beroperasi setelah memenuhi arahan perbaikan lingkungan.
“Sanksi sudah dicabut untuk sembilan lokasi yang mematuhi arahan kementerian. Saatnya mereka memperbaiki lingkungan, perbanyak menanam pohon,” jelas Hanif.
Di sisi lain, aksi bersih-bersih Sungai Ciliwung tetap berjalan sesuai agenda. Menteri LH bersama ratusan pelajar dan masyarakat mengumpulkan sampah di sepanjang aliran sungai hulu sekitar Pasar Cisarua. Selain itu, Hanif juga menyerahkan bantuan kotak sampah kepada pelajar dan warga sekitar, sebagai bagian dari kampanye menjaga lingkungan.
(Mur)