Air Bersih dan Jaringan Pulih, Warga Aceh Tamiang Bangkit Pascabanjir

Air Bersih dan Jaringan Pulih, Warga Aceh Tamiang Bangkit Pascabanjir

VakansiInfo – Ketersediaan air bersih dan akses komunikasi mulai kembali dirasakan warga terdampak banjir di Aceh Tamiang. Setelah sempat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat kini dapat kembali minum, memasak, beribadah, serta menghubungi keluarga.

Sebanyak 118 tangki air bersih berkapasitas 8.000 liter telah dikirimkan ke wilayah-wilayah yang sumber airnya tercemar akibat banjir. Distribusi bantuan air bersih ini dilakukan secara bertahap selama sepekan untuk menjangkau seluruh area terdampak.

Seiring dengan itu, akses komunikasi warga juga berangsur pulih. Jaringan telekomunikasi yang kembali aktif memungkinkan masyarakat untuk mengabari keluarga, mengakses informasi penting, serta mengurus kebutuhan dasar pascabanjir.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan bahwa pemulihan di fokuskan pada pemenuhan kebutuhan paling mendasar warga terdampak.

“Hari ini kami berangkatkan bantuan air bersih dan kebutuhan harian warga dari Kemkomdigi dan mitra. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat bagi keluarga dan saudara-saudari kita yang ada di wilayah terdampak, khususnya di Aceh Tamiang,” ujar Meutya saat pelepasan bantuan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Minggu (28/12/2025).

Baca Juga  Pulihnya Sinyal di Aceh Tamiang Jadi Awal Bangkitnya Warga Pascabanjir dan Longsor

Selain air bersih, masyarakat juga menerima bantuan obat-obatan, pakaian, perlengkapan ibadah, tenda lengkap dengan fasilitas MCK, serta berbagai kebutuhan dasar lainnya. Alat berat dan sumur bor turut disiagakan untuk membantu pembersihan lumpur dan pemulihan lingkungan permukiman warga.

Bantuan kemanusiaan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemkomdigi dengan sejumlah mitra, di antaranya Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), XLSmart, serta Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Langkah ini diharapkan dapat membantu warga Aceh Tamiang kembali menjalani aktivitas harian dan menata kehidupan pascabanjir.

Sementara itu, Meutya menjelaskan bahwa progres pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak telah melampaui 95 persen. Namun, di beberapa titik seperti Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Gayo Lues, pemulihan jaringan masih bergantung pada ketersediaan pasokan listrik dan berada pada kisaran 60 hingga 80 persen.

“Pemulihan jaringan sangat bergantung pada pasokan listrik. Kami terus memantau titik-titik tersebut untuk mempercepat proses pemulihannya,” jelas Meutya.

Kemkomdigi memastikan akan terus mengawal pemulihan konektivitas agar warga tetap memperoleh akses informasi darurat, layanan publik berjalan dengan baik, serta komunikasi antaranggota keluarga tetap terjaga.

Baca Juga  Pulihnya Sinyal di Aceh Tamiang Jadi Awal Bangkitnya Warga Pascabanjir dan Longsor

(Mur)

About The Author

Pilihan Redaksi

Tarif LRT Jabodebek Nataru 2025/2026, Akhir Pekan Mulai Rp5.000

Tarif LRT Jabodebek Nataru 2025/2026, Akhir Pekan Mulai Rp5.000

Santai tapi Bermakna, Jendela Puspita Tanamkan Literasi Cerpen di Kalangan Santri

Santai tapi Bermakna, Jendela Puspita Tanamkan Literasi Cerpen di Kalangan Santri