School of Design BINUS University Berkolaborasi dengan Gamelan Tantular Luncurkan Video Micro Learning

School of Design BINUS University Berkolaborasi dengan Gamelan Tantular Luncurkan Video Micro Learning

VakansiInfo – Gamelan tradisional Bali merupakan salah satu mahakarya budaya Nusantara yang hingga kini tetap hidup dan berkembang bersama masyarakatnya. Bagi warga Bali, gamelan bukan sekadar alat musik, melainkan bagian dari jiwa kehidupan yang hadir dalam berbagai momen penting, mulai dari ritual keagamaan, tarian sakral, perayaan budaya, upacara odalan, hingga hiburan dan pertunjukan seni.

Ciri khas gamelan Bali terletak pada melodi yang cepat, rapat, dinamis, dan penuh energi. Keindahan bunyinya tercipta dari kerja sama erat antar pemain serta harmonisasi beragam instrumen yang memiliki peran berbeda namun saling melengkapi. Gangsa berfungsi sebagai pembawa melodi, kendang mengatur tempo, ceng-ceng memperkuat ritme, sementara gong menjadi penanda siklus musikal.

Pendiri Gamelan Tantular, Detu Wisesa, menjelaskan bahwa keindahan bunyi gamelan lahir dari kolaborasi antar pemain yang mencerminkan filosofi menyama braya atau rasa persaudaraan dalam masyarakat Bali. Menurutnya, gamelan Bali bukanlah seni yang statis, melainkan terus berevolusi mengikuti perkembangan zaman dan tetap hidup lintas generasi.

Detu juga menambahkan bahwa dukungan dari Program Inovasi Seni Nusantara bersama BINUS University memberikan dampak yang sangat berarti bagi perkembangan Gamelan Tantular. Dukungan tersebut mencakup penyediaan fasilitas, alat musik, hingga pendampingan yang membuka ruang eksplorasi baru dalam pengembangan gamelan di konteks masa kini. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut sebagai ekosistem yang mendorong inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi seni Nusantara.

Baca Juga  Tantangan Gen Z Nganggur, Dijawab BINUS UNIVERSITY!

Melalui Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025 yang digagas oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, School of Design BINUS University berkolaborasi dengan Komunitas Gamelan Tantular untuk menciptakan video micro learning. Program ini bertujuan memecah materi pembelajaran gamelan menjadi potongan video singkat yang fokus dan mudah dipahami. Dengan durasi dua hingga tiga menit, pembelajar dapat mempelajari teknik dasar bermain gamelan secara praktis dan efisien.

“Keuntungan format ini sangat besar, terutama karena pembelajaran gamelan tidak tersedia dalam bentuk partitur tertulis seperti musik pop atau musik Barat. Melalui visual yang jelas dan format ringkas, materi dapat dipelajari ulang kapan saja dan di mana saja, bahkan hanya melalui ponsel,” ujar Detu Wisesa.

Micro Learning sebagai Jembatan Generasi Digital

Upaya pelestarian seni tradisional membutuhkan adaptasi agar tetap relevan dan mudah di pelajari oleh generasi muda. Pemanfaatan video micro learning menjadi salah satu solusi yang menjembatani tradisi dan kebiasaan belajar modern.

Proses perencanaan, pengambilan gambar, hingga penyuntingan video di lakukan secara kolaboratif. Oleh mahasiswa dan dosen School of Design BINUS University bersama anggota Komunitas Gamelan Tantular. Dari kolaborasi ini, di hasilkan lima video micro learning. Yang memperkenalkan fungsi instrumen, teknik dasar pukulan gamelan, serta pola-pola permainan dasar pada instrumen gangsa dan reyong.

Baca Juga  Inspirasi Ekosistem Kreatif: Menuju Keberlanjutan dan Keunggulan dengan Inovasi

Melalui video micro learning ini, proses belajar menjadi lebih mudah. Sekaligus membuktikan bahwa teknologi dapat berperan sebagai jembatan antara tradisi kuno dan metode pembelajaran modern. Pendekatan digital juga membantu komunitas seni dalam mendokumentasikan teknik secara lebih sistematis. Sehingga tradisi dapat di wariskan secara terstruktur tanpa kehilangan esensi musikalnya.

Tantangan Pelestarian di Tengah Ibu Kota

Di tengah derasnya arus budaya asing, pelestarian budaya tradisional menjadi tantangan tersendiri. Gamelan Tantular, sebagai komunitas Gamelan Bali yang hadir di tengah kehidupan urban Jakarta. Berupaya menjawab tantangan tersebut dengan semangat merawat, melestarikan. Dan membuat gamelan Bali lebih mudah di akses oleh berbagai kalangan, lintas usia, dan profesi.

Berbeda dengan musik Barat yang mengandalkan partitur dan not balok. Pembelajaran gamelan Bali lebih menekankan intuisi musik, perasaan, serta hafalan. Ketiadaan pakem teori dan partitur tertulis kerap membuat gamelan Bali terasa sulit di pelajari oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang musik. Oleh karena itu, kehadiran media pembelajaran yang relevan dan mudah di akses menjadi kebutuhan penting dalam menjaga keberlanjutan seni tradisional ini.

(Eff)

About The Author

Pilihan Redaksi

Kokola Salurkan 66 Ribu Biskuit untuk Korban Bencana di Sumatera

Kokola Salurkan 66 Ribu Biskuit untuk Korban Bencana di Sumatera

Sambut Natal, RS Premier Jatinegara Hadirkan Christmas Carol Penuh Kasih Bersama Purwacaraka Music Studio

Sambut Natal, RS Premier Jatinegara Hadirkan Christmas Carol Penuh Kasih Bersama Purwacaraka Music Studio