Vakansiinfo, Tangerang Selatan – Kementerian Perdagangan mengajak mahasiswa untuk membeli dan menggunakan produk buatan Indonesia. Dengan membeli dan menggunakan produk dalam negeri, mahasiswa telah ikut andil dalam menyelamatkan ekonomi bangsa.
Hal ini di sampaikan Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Fajarini Puntodewi. Saat membacakan sambutan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Sosialisasi Kecintaan Produk Dalam Negeri di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Kamis (31/08/2023) di Tangerang Selatan, Banten.
Sosialisasi ini di rangkai dengan seminar yang mengundang sejumlah narasumber. Yaitu Pendiri Good News From Indonesia Akhyari Hananto. Dan Koordinator Inovasi HAKI dan Hubungan Antar Lembaga Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UMJ Taufiqurrohman. Turut hadir dalam acara ini Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Krisna Ariza serta Wakil Rektor IV UMJ Septa Candra.
“Kegiatan sosialisasi ini bertujuan sebagai wadah komunikasi untuk meningkatkan wawasan, inspirasi, pengetahuan. Sekaligus membangun kecintaan akan pentingnya penggunaan produk dalam negeri, khususnya bagi adik–adik pelajar,”ujar Puntodewi.
Puntodewi mengungkapkan, produk-produk dalam negeri, seperti pakaian, sepatu, perhiasan, jam tangan, sepeda, makanan tidak kalah dengan produk luar negeri.
“Saya sudah melihat sendiri kualitas produk fesyen dalam negeri. Justru sangat bagus dan mampu tampil di Paris, London, dan New York Fashion Week. Melihat sudah banyaknya produk Indonesia yang mendunia, bukan tidak mungkin bagi produk–produk lokal lainnya agar dapat terpacu meningkat kualitas dan kesadaran merek (brand awareness). Sehingga kelak dapat merajai pasar global,”jelasnya.
Di sisi lain, lanjutnya, jumlah generasi milenial dan generasi Z hampir setengah penduduk Indonesia. Ini peluang yang besar bagi ekonomi Indonesia.
“Penggunaan produk dalam negeri akan meningkat kalau generasi muda mau menjadiaktor sosial dan ekonomi yang berpengaruh dalam kampanye cinta produk dalam negeri.” Tambah Puntodewi.
Puntodewi juga mengungkapkan, sebagian besar produk buatan Indonesia di buat oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Sehingga UMKM memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Indonesia memiliki 65,46 juta UMKM yang menyerap 97 persen tenaga kerja. Menyumbang 60,3 persen pendapatan nasional, serta berkontribusi 15,6 persen terhadap ekspor nonmigas Indonesia.
“Kerjasama dan kolaborasi adalah kunci penting bagi Indonesia dan kita semua untuk menghadapi dinamika nasional dan global.” Ujar Puntodewi.
Puntodewi menyebut, pemerintah selalu mendorong pelaku usaha Indonesia agar terus tumbuh dan berinovasi menciptakan produk-produk berkualitas. Salah satunya melalui Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Per Desember 2022, total UMKM yang telah masuk (onboarding) platform digital mencapai 20,9 juta UMKM. Tumbuh 17 persen dari 2021. Pada 2024, UMKM di targetkan sebanyak 30 juta UMKM onboarding ke dalam ekosistem digital.
Puntodewi berharap semakin banyak generasi muda yang berkualitas, berdedikasi, dan berprestasi yang dapat menjadi jadi agen perubahan dalam memperkenalkan kepada masyarakat mengenai produk–produk buatan Indonesia dan mengajak untuk ikut bangga beli dan pakai produk produk unggulan Indonesia.
“Di harapkan para mahasiswa untuk bisa mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Kalian harus bersungguh-sungguh belajar mengoptimalkan apa yang di berikan Tuhan dan menyiapkan diri dengan baik dalam menghadapi era globalisasi,”pungkas Puntodewi.
(Red)