Nyanyi Sunyi Dalam Rantang, Film yang Membawa Renungan Keberpihakan Sistem Hukum di Indonesia

Nyanyi Sunyi Dalam Rantang, Film yang Membawa Renungan Keberpihakan Sistem Hukum di Indonesia

Nyanyi Sunyi Dalam Rantang, Film yang Membawa Renungan Keberpihakan Sistem Hukum di Indonesia

Vakansiinfo, Jakarta – Film terbaru dari sutradara Garin Nugroho, “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” (Whispers In the Dabbas), telah menggelar Gala Premiere di Indonesia pada, Jumat, 9 Mei 2025, bertempat di CGV Grand Indonesia. Penayangan istimewa ini menjadi yang ketiga kalinya bagi film yang mengangkat isu krusial mengenai ketidakadilan hukum di Indonesia. Setelah sebelumnya mendapat apresiasi pada pemutaran perdananya di International Film Festival Rotterdam ke-54 dan penayangan terbatas dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia.

Acara Gala Premiere ini di hadiri oleh sejumlah tokoh penting. Di antaranya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bapak Setyo Budianto; Wakil Ketua KPK, Bapak Agus Joko Pramono; Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Bapak M. Qodari; Principal Advisor GIZ untuk program CPFS, Ibu Fransisca Silalahi; Sutradara Film, Bapak Garin Nugroho; Aktris Utama, Ibu Della Dartyan; Produser Film, Ibu Rina Damayanti; serta para pejabat struktural dan focal point dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/PD) pelaksana aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) tahun 2025-2026, perwakilan organisasi masyarakat sipil (CSO), dan rekan-rekan media.

Film “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” merupakan hasil kolaborasi antara Stranas PK dengan Garin Workshop dan Padi Padi Creative. Karya ini hadir sebagai medium penting untuk pendidikan politik dan pemberdayaan masyarakat. Mendorong audiens untuk bersikap kritis terhadap praktik peradilan di Indonesia.

Film ini merupakan drama reflektif yang mendorong kesadaran politik yang kuat. Film ini terinspirasi dari empat kasus nyata di Indonesia yang menggambarkan bagaimana individu rentan menjadi korban ketidakadilan. Akibat praktik kolusi antara korporasi dan negara. Aktris Della Dartyan memerankan karakter Puspa, seorang sosok yang gigih membela para korban. Mulai dari seorang nenek yang di tuduh mencuri biji kakao, petani yang di persalahkan atas kerugian bisnis jagung hibrida. Hingga saudara kandungnya sendiri yang mengalami persekusi karena menentang tambak udang ilegal. Melalui pergulatan moral yang di alami Puspa, film ini menyoroti bagaimana penyalahgunaan hukum terus terjadi dan merugikan masyarakat. Sebuah ironi di tengah semangat reformasi yang di gaungkan.

Baca Juga  PT Alfa Artha Andhaya Resmi Menjadi Distributor Storage Acer & Predator

Ketua KPK selaku Koordinator Tim Nasional Pencegahan Korupsi Setyo Budianto menyampaikan. “Film ini adalah sebuah representasi kenyataan pahit, bahwa korupsi tidak hanya terbatas pada kerugian finansial negara. Lebih jauh, korupsi merampas hak petani atas tanahnya, menghilangkan akses masyarakat terhadap keadilan, dan mengikis kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.”

Sebagai bagian dari upaya pencegahan korupsi dan peningkatan kesadaran publik yang lebih luas. Film “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” akan menggelar roadshow ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jayapura, Sorong, Manokwari, dan Yogyakarta. Rangkaian acara gala premiere hingga roadshow ini merupakan hasil kerjasama yang erat antara Stranas PK dan Proyek Kerjasama Indonesia-Jerman dalam kerangka Pencegahan Korupsi di Sektor Kehutanan (GIZ CPFS), dengan dukungan dari Tempo Media.

Sutradara Garin Nugroho mengungkapkan. “Film sebagai medium ekspresi yang terbuka, kritis, dan disampaikan melalui sudut pandang personal akan selalu menemukan resonansi di festival film internasional. Terlebih, film ini memiliki keberpihakan yang jelas terhadap suara masyarakat yang terpinggirkan.”

Kritikus film Srikanth Srinivasan dalam catatan program IFFR menulis, “With simplicity and directness, Whispers in the Dabbas raises a voice for the ordinary people crushed by the establishment.”

Baca Juga  Yuk Siap-siap Sambut Liburan Tengah Tahun: Ikuti Tips Liburan Cerdas bersama BCA tiket.com Travel Fair 2025

(Eff)

Categories: